28 Oktober - Markus
13:32-37; Matius 24:36-51; Lukas 21:34-38; Matius 25:1-46
Nasihat supaya berjaga-jaga
(Catatan Markus)
"Tetapi tentang hari atau saat
itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun
tidak, hanya Bapa saja.
Hati-hatilah dan berjaga-jagalah!
Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian,
yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada
hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu
supaya berjaga-jaga. Karena itu
berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang,
menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta, supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu
didapatinya sedang tidur. Apa yang
Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!"
Nasihat supaya berjaga-jaga
(Catatan Matius)
"Tetapi tentang hari dan saat
itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun
tidak, hanya Bapa sendiri.
Sebab sebagaimana halnya pada zaman
Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum
air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh
masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak
tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua,
demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang,
yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan sedang memutar
batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak
tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan
rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti
ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia,
karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."
Perumpamaan tentang hamba yang setia dan hamba yang jahat
"Siapakah hamba yang setia dan
bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan
mereka makanan pada waktunya?
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu,
ketika tuannya itu datang. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala
miliknya. Akan tetapi apabila hamba itu
jahat dan berkata di dalam hatinya:
Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan
makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk,
maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan
pada saat yang tidak diketahuinya, dan
akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di
sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."
Nasihat supaya berjaga-jaga
(Catatan Lukas)
"Jagalah dirimu, supaya hatimu
jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan
duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu
seperti suatu jerat. Sebab ia akan
menimpa semua penduduk bumi ini.
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan
untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di
hadapan Anak Manusia."
Pada siang
hari Yesus mengajar di Bait Allah dan pada malam hari Ia keluar dan bermalam di
gunung yang bernama Bukit Zaitun. Dan
pagi-pagi semua orang banyak datang kepada-Nya di dalam Bait Allah untuk
mendengarkan Dia.
Gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh
"Pada waktu itu hal Kerajaan
Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong
mempelai laki-laki. Lima di antaranya
bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis
yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu
membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Tetapi karena mempelai itu lama tidak
datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. Waktu tengah malam terdengarlah suara orang
berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada
gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab
pelita kami hampir padam. Tetapi jawab
gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk
kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk
membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk
bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain
itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan
saatnya."
Perumpamaan tentang talenta
"Sebab hal Kerajaan Sorga sama
seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil
hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang
seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut
kesanggupannya, lalu ia berangkat.
Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan
uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba
dua talenta. Tetapi hamba yang menerima
satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan
uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah
tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang
dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan
kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali
perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam
perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang
besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Lalu datanglah hamba yang menerima dua
talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku
telah beroleh laba dua talenta. Maka
kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik
dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil,
aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah
dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata:
Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di
mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak
menanam. Karena itu aku takut dan pergi
menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan
tuan! Maka jawab tuannya itu: Hai kamu,
hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di
mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu
kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku
menerimanya serta dengan bunganya. Sebab
itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang
mempunyai sepuluh talenta itu. Karena
setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan.
Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil
dari padanya. Dan campakkanlah hamba
yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan
terdapat ratap dan kertak gigi."
Penghakiman terakhir
"Apabila Anak Manusia datang
dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan
bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan
mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari
kambing, dan Ia akan menempatkan
domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang
di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah
Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku
makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu
memberi Aku tumpangan; ketika Aku
telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika
Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan,
bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus
dan kami memberi Engkau minum?
Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi
Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau
dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang
paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang
di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk,
enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan
malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku
lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku
minum; ketika Aku seorang asing, kamu
tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku
pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya:
Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang
asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani
Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka:
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk
salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk
Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat
siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."
___
No comments:
Post a Comment