21 Oktober - Lukas
18:9-14; Markus 10:1-12; Matius 19:1-12; Markus 10:13-16; Matius 19:13-15;
Lukas 18:15-17; Markus 10:17-31; Matius 19:16-30; Lukas 18:18-30
Perumpamaan tentang
orang Farisi dengan pemungut cukai
Dan kepada
beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang
lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Ada dua
orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang
lain pemungut cukai. Orang Farisi itu
berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur
kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok,
bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku
memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh,
bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan
berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke
rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab
barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan
diri, ia akan ditinggikan."
Hal Perceraian
(Catatan Markus)
Dari situ
Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang sungai Yordan dan di
situpun orang banyak datang mengerumuni Dia; dan seperti biasa Ia mengajar
mereka pula. Maka datanglah orang-orang
Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah
seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?" Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Apa
perintah Musa kepada kamu?" Jawab
mereka: "Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat
cerai." Lalu kata Yesus kepada
mereka: "Justru
karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu. Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan
mereka laki-laki dan perempuan, sebab
itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya itu menjadi
satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan
Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
Ketika
mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal
itu. Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa
menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam
perzinahan terhadap isterinya itu. Dan
jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat
zinah."
Hal Perceraian
(Catatan Matius)
Setelah
Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba
di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan.
Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan Iapun menyembuhkan
mereka di sana. Maka datanglah
orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah
diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia
yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan
perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu
laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya,
sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang
telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian,
apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang
menceraikan isterinya?" Kata Yesus
kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu,
tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi
Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah,
lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah." Murid-murid itu berkata kepada-Nya:
"Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan
kawin." Akan tetapi Ia berkata
kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang
dikaruniai saja. Ada orang yang tidak
dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang
yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya
demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat
mengerti hendaklah ia mengerti."
Yesus memberkati
anak-anak
(Catatan
Markus)
Lalu orang
membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi
murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan
anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab
orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak
akan masuk ke dalamnya." Lalu
Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia
memberkati mereka.
Yesus memberkati
anak-anak
(Catatan Matius)
Lalu orang
membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas
mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang
itu. Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah
anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab
orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga." Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas
mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.
Yesus memberkati
anak-anak
(Catatan Lukas)
Maka
datanglah orang-orang membawa anak-anaknya yang kecil kepada Yesus, supaya Ia
menjamah mereka. Melihat itu murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata: "Biarkanlah
anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka,
sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak
akan masuk ke dalamnya."
Orang kaya sukar masuk
Kerajaan Allah
(Catatan Markus)
Pada waktu
Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari
mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang
baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik?
Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. Engkau tentu mengetahui segala perintah
Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan
saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!" Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru,
semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih
kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah,
juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka
engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah
Aku." Mendengar perkataan
itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Lalu Yesus
memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah
sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." Murid-murid-Nya tercengang mendengar
perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah
sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih
mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam
Kerajaan Allah." Mereka
makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian,
siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesus
memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan
demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."
Orang kaya sukar masuk
Kerajaan Allah
(Catatan Matius)
Ada seorang
datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus
kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau
bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau
engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah
yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri,
jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah
ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata orang muda itu kepada-Nya:
"Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak
sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada
orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah
ke mari dan ikutlah Aku." Ketika
orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak
hartanya.
Yesus
berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi
seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah
seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam
Kerajaan Allah." Ketika
murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika
demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi
manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu
mungkin."
Orang kaya sukar masuk
Kerajaan Allah
(Catatan Lukas)
Ada seorang
pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru yang baik, apa yang harus
aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik?
Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. Engkau tentu mengetahui segala perintah
Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan
saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu." Kata orang itu: "Semuanya itu telah
kuturuti sejak masa mudaku." Mendengar
itu Yesus berkata kepadanya: "Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan:
juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang
miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan
ikutlah Aku." Ketika orang
itu mendengar perkataan itu, ia menjadi amat sedih, sebab ia sangat kaya. Lalu Yesus memandang dia dan berkata: "Alangkah
sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui
lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Dan mereka yang mendengar itu berkata:
"Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Kata Yesus: "Apa yang tidak mungkin bagi
manusia, mungkin bagi Allah."
Upah mengikut Yesus
(Catatan
Markus)
Berkatalah
Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan
mengikut Engkau!" Jawab Yesus: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil
meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya
atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,
orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali
lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang,
sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia
akan menerima hidup yang kekal. Tetapi
banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan
menjadi yang terdahulu."
Upah mengikut Yesus
(Catatan Matius)
Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus:
"Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi
apakah yang akan kami peroleh?" Kata
Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu
penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya,
kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk
menghakimi kedua belas suku Israel. Dan
setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki
atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan
menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.
Tetapi banyak orang yang terdahulu
akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang
terdahulu."
Upah mengikut Yesus
(Catatan Lukas)
Petrus berkata: "Kami ini telah meninggalkan
segala kepunyaan kami dan mengikut Engkau." Kata Yesus kepada mereka: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Kerajaan Allah
meninggalkan rumahnya, isterinya atau saudaranya, orang tuanya atau
anak-anaknya, akan menerima kembali
lipat ganda pada masa ini juga, dan pada zaman yang akan datang ia akan
menerima hidup yang kekal."
___
Ayo Saat
Teduh: 21 Oktober – Akibat Yang Luar Biasa Dari Hidup Oleh Iman
No comments:
Post a Comment