01 November - Yohanes
18:1-2; Markus 14:32-42; Matius 26:36-46; Lukas 22:39-46; Markus 14:43-52;
Matius 26:47-56; Lukas 22:47-53; Yohanes 18:3-24
Di taman Getsemani
(Catatan Yohanes)
Setelah
Yesus mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan
murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu
taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga
tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya.
Di taman Getsemani
(Catatan Markus)
Lalu
sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani.
Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa." Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes
serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar, lalu
kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di
sini dan berjaga-jagalah." Ia
maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin,
saat itu lalu dari pada-Nya. Kata-Nya: "Ya Abba, ya
Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi
janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau
kehendaki."
Setelah itu
Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada
Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup
berjaga-jaga satu jam? Berjaga-jagalah
dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut,
tetapi daging lemah." Lalu
Ia pergi lagi dan mengucapkan doa yang itu juga. Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati
mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat dan mereka tidak tahu jawab
apa yang harus mereka berikan kepada-Nya.
Kemudian Ia
kembali untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka: "Tidurlah
sekarang dan istirahatlah. Cukuplah. Saatnya sudah tiba, lihat, Anak Manusia
diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.
Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah
dekat."
Di taman Getsemani
(Catatan Matius)
Maka
sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama
Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini,
sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."
Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka
mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu
kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di
sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."
Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku,
jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi
janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." Setelah itu Ia kembali kepada
murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada
Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu
jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging
lemah." Lalu Ia pergi untuk
kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali
apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" Dan ketika Ia kembali pula, Ia
mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat. Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan
berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga. Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya
dan berkata kepada mereka: "Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya sudah
tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang
menyerahkan Aku sudah dekat."
Di taman Getsemani
(Catatan Lukas)
Lalu
pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun.
Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia. Setelah
tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu
jangan jatuh ke dalam pencobaan." Kemudian
Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia
berlutut dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku,
jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah
kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." Maka seorang malaikat dari langit
menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin
bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang
bertetesan ke tanah. Lalu Ia bangkit dari
doa-Nya dan kembali kepada murid-murid-Nya, tetapi Ia mendapati mereka sedang
tidur karena dukacita. Kata-Nya kepada
mereka: "Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu
jangan jatuh ke dalam pencobaan."
Yesus ditangkap
(Catatan Markus)
Waktu Yesus
masih berbicara, muncullah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan
bersama-sama dia serombongan orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh
oleh imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua. Orang yang menyerahkan Dia telah
memberitahukan tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah
Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat." Dan ketika ia sampai di situ ia segera maju
mendapatkan Yesus dan berkata: "Rabi," lalu mencium Dia. Maka mereka memegang Yesus dan
menangkap-Nya. Salah seorang dari mereka
yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba Imam
Besar sehingga putus telinganya. Kata
Yesus kepada mereka: "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan
pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal
tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu mengajar di Bait Allah, dan kamu
tidak menangkap Aku. Tetapi haruslah digenapi yang tertulis dalam Kitab
Suci."
Lalu semua
murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.
Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan
untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya, tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan
telanjang.
Yesus ditangkap
(Catatan Matius)
Waktu Yesus
masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan
bersama-sama dia serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung,
disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Orang yang menyerahkan Dia telah
memberitahukan tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah
Dia, tangkaplah Dia." Dan segera ia
maju mendapatkan Yesus dan berkata: "Salam Rabi," lalu mencium
Dia. Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Hai teman,
untuk itukah engkau datang?" Maka majulah mereka memegang Yesus dan
menangkap-Nya. Tetapi seorang dari
mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan
menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan
pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang,
akan binasa oleh pedang. Atau kausangka,
bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih
dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?
Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci,
yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?" Pada saat itu Yesus berkata kepada
orang banyak: "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan
pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk
mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap
yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi." Lalu semua murid itu
meninggalkan Dia dan melarikan diri.
Yesus ditangkap
(Catatan Lukas)
Waktu Yesus
masih berbicara datanglah serombongan orang, sedang murid-Nya yang bernama
Yudas, seorang dari kedua belas murid itu, berjalan di depan mereka. Yudas
mendekati Yesus untuk mencium-Nya. Maka
kata Yesus kepadanya: "Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan
ciuman?" Ketika mereka, yang
bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang akan terjadi, berkatalah mereka:
"Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?" Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam
Besar sehingga putus telinga kanannya. Tetapi
Yesus berkata: "Sudahlah itu." Lalu Ia menjamah telinga orang itu
dan menyembuhkannya.
Maka Yesus
berkata kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah serta
tua-tua yang datang untuk menangkap Dia, kata-Nya: "Sangkamu Aku ini
penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung? Padahal tiap-tiap hari Aku ada di
tengah-tengah kamu di dalam Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi
inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu."
Yesus ditangkap
(Catatan Yohanes)
Maka
datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait
Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan
lentera, suluh dan senjata. Maka Yesus,
yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada
mereka: "Siapakah yang kamu cari?" Jawab mereka: "Yesus dari
Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri
juga di situ bersama-sama mereka. Ketika
Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke
tanah. Maka Ia bertanya pula: "Siapakah yang
kamu cari?" Kata mereka: "Yesus dari Nazaret." Jawab Yesus: "Telah Kukatakan
kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini
pergi." Demikian hendaknya
supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: "Dari mereka yang
Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorangpun yang Kubiarkan binasa." Lalu Simon Petrus, yang membawa
pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan
memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus. Kata Yesus kepada Petrus: "Sarungkan
pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa
kepada-Ku?"
Yesus di hadapan Hanas
(Catatan Yohanes)
Maka pasukan
prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu
menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Lalu
mereka membawa-Nya mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas,
yang pada tahun itu menjadi Imam Besar; dan
Kayafaslah yang telah menasihatkan orang-orang Yahudi: "Adalah lebih
berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa." Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti
Yesus. Murid itu mengenal Imam Besar dan ia masuk bersama-sama dengan Yesus ke
halaman istana Imam Besar, tetapi Petrus
tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal Imam Besar,
kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu lalu membawa
Petrus masuk. Maka kata hamba perempuan
penjaga pintu kepada Petrus: "Bukankah engkau juga murid orang itu?"
Jawab Petrus: "Bukan!" Sementara
itu hamba-hamba dan penjaga-penjaga Bait Allah telah memasang api arang, sebab
hawa dingin waktu itu, dan mereka berdiri berdiang di situ. Juga Petrus berdiri
berdiang bersama-sama dengan mereka.
Maka
mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang
ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya: "Aku berbicara
terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di
Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara
sembunyi-sembunyi. Mengapakah engkau
menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada
mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan." Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang
penjaga yang berdiri di situ, menampar muka-Nya sambil berkata: "Begitukah
jawab-Mu kepada Imam Besar?" Jawab
Yesus kepadanya: "Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi
jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?" Maka Hanas mengirim Dia terbelenggu
kepada Kayafas, Imam Besar itu.
___
No comments:
Post a Comment