22 November - 1
Korintus 14:1-16:24
Surat Paulus Yang
Pertama Kepada Jemaat Di Korintus (lanjutan)
Kejarlah
kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama
karunia untuk bernubuat. Siapa yang
berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi
kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia
mengucapkan hal-hal yang rahasia. Tetapi
siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati
dan menghibur. Siapa yang berkata-kata
dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat,
ia membangun Jemaat. Aku suka, supaya
kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya
kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang
berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya,
sehingga Jemaat dapat dibangun.
Jadi,
saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh,
apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah
atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran?
Sama halnya dengan alat-alat yang tidak berjiwa, tetapi yang berbunyi,
seperti seruling dan kecapi--bagaimanakah orang dapat mengetahui lagu apakah yang
dimainkan seruling atau kecapi, kalau keduanya tidak mengeluarkan bunyi yang
berbeda? Atau, jika nafiri tidak
mengeluarkan bunyi yang terang, siapakah yang menyiapkan diri untuk
berperang? Demikianlah juga kamu yang
berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang
jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu
sia-sia saja kamu ucapkan di udara!
Ada
banyak--entah berapa banyak--macam bahasa di dunia; sekalipun demikian tidak
ada satupun di antaranya yang mempunyai bunyi yang tidak berarti. Tetapi jika aku tidak mengetahui arti bahasa
itu, aku menjadi orang asing bagi dia yang mempergunakannya dan dia orang asing
bagiku. Demikian pula dengan kamu: Kamu
memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada
itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat.
Karena itu
siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia harus berdoa, supaya kepadanya
diberikan juga karunia untuk menafsirkannya.
Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa,
tetapi akal budiku tidak turut berdoa. Jadi,
apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa
juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku
akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku. Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan
rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat
mengatakan "amin" atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu
apa yang engkau katakan? Sebab sekalipun
pengucapan syukurmu itu sangat baik, tetapi orang lain tidak dibangun
olehnya.
Aku mengucap
syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada
kamu semua. Tetapi dalam pertemuan
Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk
mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh.
Saudara-saudara,
janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam
kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu! Dalam hukum Taurat ada tertulis: "Oleh
orang-orang yang mempunyai bahasa lain dan oleh mulut orang-orang asing Aku
akan berbicara kepada bangsa ini, namun demikian mereka tidak akan mendengarkan
Aku, firman Tuhan." Karena itu
karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk
orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan
untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman. Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul
bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah
orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka
katakan, bahwa kamu gila? Tetapi kalau
semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan
diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua; segala rahasia yang terkandung di dalam
hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku:
"Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."
Jadi
bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah
tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain
pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk
menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk
membangun. Jika ada yang berkata-kata
dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi
seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya. Jika tidak ada orang yang dapat
menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya
boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.
Tentang
nabi-nabi--baiklah dua atau tiga orang di antaranya berkata-kata dan yang lain
menanggapi apa yang mereka katakan. Tetapi
jika seorang lain yang duduk di situ mendapat penyataan, maka yang pertama itu
harus berdiam diri. Sebab kamu semua
boleh bernubuat seorang demi seorang, sehingga kamu semua dapat belajar dan
beroleh kekuatan. Karunia nabi takluk
kepada nabi-nabi. Sebab Allah tidak
menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.
Sama seperti
dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri
dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk
berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh
hukum Taurat. Jika mereka ingin
mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah.
Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat. Atau adakah firman Allah mulai dari kamu?
Atau hanya kepada kamu sajakah firman itu telah datang? Jika seorang menganggap dirinya nabi atau
orang yang mendapat karunia rohani, ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan
kepadamu adalah perintah Tuhan. Tetapi
jika ia tidak mengindahkannya, janganlah kamu mengindahkan dia. Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah
dirimu untuk memperoleh karunia untuk bernubuat dan janganlah melarang orang
yang berkata-kata dengan bahasa roh. Tetapi
segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.
Dan
sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku
beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh
berdiri. Oleh Injil itu kamu
diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan
kepadamu--kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan
kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati
karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah
dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas
dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya.
Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara
sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa
di antaranya telah meninggal. Selanjutnya
Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia
menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua
rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.
Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada
sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya,
aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku,
melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. Sebab itu, baik aku, maupun mereka,
demikianlah kami mengajar dan demikianlah kamu menjadi percaya.
Jadi, bilamana
kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana
mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang
mati? Kalau tidak ada kebangkitan orang
mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.
Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan
kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.
Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena
tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus--padahal Ia
tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak
dibangkitkan. Sebab jika benar orang
mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka
sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati
dalam Kristus. Jikalau kita hanya dalam
hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang
yang paling malang dari segala manusia.
Tetapi yang
benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai
yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu
orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang
manusia. Karena sama seperti semua orang
mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan
kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung;
sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia
menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala
pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena
Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua
musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang
terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Sebab
segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan,
bahwa "segala sesuatu telah ditaklukkan", maka teranglah, bahwa Ia
sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak
termasuk di dalamnya. Tetapi kalau
segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak
akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu
di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua. Jika tidak demikian, apakah faedahnya
perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama
sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang
telah meninggal? Dan kami
juga--mengapakah kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya? Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku
berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan
kita, aku katakan, bahwa hal ini benar. Kalau
hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang
melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati
tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita
mati". Janganlah kamu sesat:
Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan
berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini
kukatakan, supaya kamu merasa malu.
Tetapi
mungkin ada orang yang bertanya: "Bagaimanakah orang mati dibangkitkan?
Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?" Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri
taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu. Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh
tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji
gandum atau biji lain. Tetapi Allah
memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya: Ia memberikan
kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri. Bukan
semua daging sama: daging manusia lain dari pada daging binatang, lain dari
pada daging burung, lain dari pada daging ikan.
Ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi
lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi. Kemuliaan
matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada
kemuliaan bintang-bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan
kemuliaan bintang yang lain. Demikianlah
pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan,
dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Ditaburkan
dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan,
dibangkitkan dalam kekuatan. Yang
ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah.
Jika ada
tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.
Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang
hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan. Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang
rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah. Manusia pertama berasal dari debu tanah dan
bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga. Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang
berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang
berasal dari sorga. Sama seperti kita
telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari
yang sorgawi.
Saudara-saudara,
inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat
bagian dalam apa yang tidak binasa. Sesungguhnya
aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi
kita semuanya akan diubah, dalam sekejap
mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan
orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan
kita semua akan diubah. Karena yang
dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati
ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.
Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan
yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman
Tuhan yang tertulis:
"Maut
telah ditelan dalam kemenangan.
Hai maut di
manakah kemenanganmu?
Hai maut, di
manakah sengatmu?"
Sengat maut
ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan
oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Karena
itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan
giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan
dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Tentang
pengumpulan uang bagi orang-orang kudus, hendaklah kamu berbuat sesuai dengan
petunjuk-petunjuk yang kuberikan kepada Jemaat-jemaat di Galatia. Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu
hendaklah kamu masing-masing--sesuai dengan apa yang kamu peroleh--menyisihkan
sesuatu dan menyimpannya di rumah, supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan,
kalau aku datang. Sesudah aku tiba, aku akan
mengutus orang-orang, yang kamu anggap layak, dengan surat ke Yerusalem untuk
menyampaikan pemberianmu. Kalau ternyata
penting, bahwa aku juga pergi, maka mereka akan pergi bersama-sama dengan
aku.
Aku akan
datang kepadamu, sesudah aku melintasi Makedonia, sebab aku akan melintasi
Makedonia. Dan di Korintus mungkin aku
akan tinggal beberapa lamanya dengan kamu atau mungkin aku akan tinggal selama
musim dingin, sehingga kamu dapat menolong aku untuk melanjutkan
perjalananku. Sebab sekarang aku tidak
mau melihat kamu hanya sepintas lalu saja. Aku harap dapat tinggal agak lama
dengan kamu, jika diperkenankan Tuhan. Tetapi
aku akan tinggal di Efesus sampai hari raya Pentakosta, sebab di sini banyak kesempatan bagiku untuk
mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak
penentang.
Jika
Timotius datang kepadamu, usahakanlah supaya ia berada di tengah-tengah kamu
tanpa takut, sebab ia mengerjakan pekerjaan Tuhan, sama seperti aku. Jadi, janganlah ada orang yang menganggapnya
rendah! Tetapi tolonglah dia, supaya ia melanjutkan perjalanannya dengan
selamat, agar ia datang kembali kepadaku, sebab aku di sini menunggu
kedatangannya bersama-sama dengan saudara-saudara yang lain. Tentang saudara Apolos: telah berulang-ulang
aku mendesaknya untuk bersama-sama dengan saudara-saudara lain mengunjungi
kamu, tetapi ia sama sekali tidak mau datang sekarang. Kalau ada kesempatan
baik nanti, ia akan datang.
Berjaga-jagalah!
Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap
kuat! Lakukanlah segala pekerjaanmu
dalam kasih! Ada suatu permintaan lagi
kepadamu, saudara-saudara. Kamu tahu, bahwa Stefanus dan keluarganya adalah
orang-orang yang pertama-tama bertobat di Akhaya, dan bahwa mereka telah
mengabdikan diri kepada pelayanan orang-orang kudus. Karena itu taatilah orang-orang yang demikian
dan setiap orang yang turut bekerja dan berjerih payah. Aku bergembira atas kedatangan Stefanus,
Fortunatus dan Akhaikus, karena mereka melengkapi apa yang masih kurang
padamu; karena mereka menyegarkan rohku
dan roh kamu. Hargailah orang-orang yang demikian!
Salam
kepadamu dari Jemaat-jemaat di Asia Kecil. Akwila, Priskila dan Jemaat di rumah
mereka menyampaikan berlimpah-limpah salam kepadamu. Salam kepadamu dari saudara-saudara semuanya.
Sampaikanlah salam seorang kepada yang lain dengan cium kudus.
Dengan
tanganku sendiri aku menulis ini: Salam dari Paulus.
Siapa yang
tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata!
Kasih
karunia Tuhan Yesus menyertai kamu.
Kasihku
menyertai kamu sekalian dalam Kristus Yesus.
___
Ayo Saat
Teduh: 22 November – Kelimpahan Kasih Karunia Untuk Transformasi (1)
No comments:
Post a Comment