16 November - Kisah
Para Rasul 17:16-18:3; 1 Tesalonika 1:1-5:28
Paulus
di Atena
Sementara
Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih hatinya karena ia melihat,
bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala. Karena itu di rumah ibadat ia bertukar
pikiran dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang yang takut akan Allah, dan di
pasar setiap hari dengan orang-orang yang dijumpainya di situ. Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan
Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang berkata: "Apakah
yang hendak dikatakan si peleter ini?" Tetapi yang lain berkata:
"Rupa-rupanya ia adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing." Sebab ia
memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitan-Nya. Lalu mereka membawanya menghadap sidang
Areopagus dan mengatakan: "Bolehkah kami tahu ajaran baru mana yang
kauajarkan ini? Sebab engkau
memperdengarkan kepada kami perkara-perkara yang aneh. Karena itu kami ingin
tahu, apakah artinya semua itu." Adapun
orang-orang Atena dan orang-orang asing yang tinggal di situ tidak mempunyai
waktu untuk sesuatu selain untuk mengatakan atau mendengar segala sesuatu yang
baru.
Paulus pergi
berdiri di atas Areopagus dan berkata: "Hai orang-orang Atena, aku lihat,
bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan
melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan
tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa
mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. Allah yang telah menjadikan bumi dan segala
isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil
buatan tangan manusia, dan juga tidak
dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah
yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Dari satu orang saja Ia telah menjadikan
semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah
menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan
menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita
masing-masing. Sebab di dalam Dia kita
hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh
pujangga-pujanggamu:
Sebab kita ini
dari keturunan Allah juga.
Karena kita
berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi
sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian
manusia. Dengan tidak memandang lagi
zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di
mana-mana semua mereka harus bertobat. Karena
Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi
dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada
semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara
orang mati." Ketika mereka
mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain
berkata: "Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal
itu." Lalu Paulus pergi
meninggalkan mereka. Tetapi beberapa
orang laki-laki menggabungkan diri dengan dia dan menjadi percaya, di antaranya
juga Dionisius, anggota majelis Areopagus, dan seorang perempuan bernama
Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka.
Paulus di Korintus
Kemudian
Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus. Di Korintus ia berjumpa dengan seorang Yahudi
bernama Akwila, yang berasal dari Pontus. Ia baru datang dari Italia dengan
Priskila, isterinya, karena kaisar Klaudius telah memerintahkan, supaya semua
orang Yahudi meninggalkan Roma. Paulus singgah ke rumah mereka. Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang
sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena
mereka sama-sama tukang kemah.
___
Surat
Paulus Yang Pertama Kepada Jemaat Di Tesalonika
Dari Paulus,
Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah
Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera
menyertai kamu.
Kami selalu
mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa
kami. Sebab kami selalu mengingat
pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita
Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.
Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah
memilih kamu. Sebab Injil yang kami
beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga
dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang
kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu. Dan kamu telah menjadi penurut kami dan
penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu
dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di
wilayah Makedonia dan Akhaya. Karena
dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja,
tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah,
sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu. Sebab mereka sendiri berceritera tentang
kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari
berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar, dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari
sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang
menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.
Kamu
sendiripun memang tahu, saudara-saudara, bahwa kedatangan kami di antaramu
tidaklah sia-sia. Tetapi sungguhpun kami
sebelumnya, seperti kamu tahu, telah dianiaya dan dihina di Filipi, namun
dengan pertolongan Allah kita, kami beroleh keberanian untuk memberitakan Injil
Allah kepada kamu dalam perjuangan yang berat.
Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau dari maksud yang
tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya.
Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan
Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan
manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita. Karena kami tidak pernah bermulut manis--hal
itu kamu ketahui--dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang
tersembunyi--Allah adalah saksi-- juga
tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari
orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul
Kristus. Tetapi kami berlaku ramah di
antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya. Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang
besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga
hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi. Sebab kamu masih ingat, saudara-saudara, akan
usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan
menjadi beban bagi siapapun juga di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah
kepada kamu. Kamu adalah saksi, demikian
juga Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku di antara kamu,
yang percaya. Kamu tahu, betapa kami,
seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu
seorang demi seorang, dan meminta dengan
sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kamu ke
dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya.
Dan karena
itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu
telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan
manusia, tetapi--dan memang sungguh-sungguh demikian--sebagai firman Allah,
yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.
Sebab kamu, saudara-saudara, telah menjadi penurut jemaat-jemaat Allah
di Yudea, jemaat-jemaat di dalam Kristus Yesus, karena kamu juga telah
menderita dari teman-teman sebangsamu segala sesuatu yang mereka derita dari
orang-orang Yahudi. Bahkan orang-orang
Yahudi itu telah membunuh Tuhan Yesus dan para nabi dan telah menganiaya kami.
Apa yang berkenan kepada Allah tidak mereka pedulikan dan semua manusia mereka
musuhi, karena mereka mau
menghalang-halangi kami memberitakan firman kepada bangsa-bangsa lain untuk
keselamatan mereka. Demikianlah mereka terus-menerus menambah dosa mereka
sampai genap jumlahnya dan sekarang murka telah menimpa mereka
sepenuh-penuhnya. Tetapi kami,
saudara-saudara, yang seketika terpisah dari kamu, jauh di mata, tetapi tidak
jauh di hati, sungguh-sungguh, dengan rindu yang besar, telah berusaha untuk
datang menjenguk kamu. Sebab kami telah
berniat untuk datang kepada kamu--aku, Paulus, malahan lebih dari
sekali--,tetapi Iblis telah mencegah kami.
Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota
kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau
bukan kamu? Sungguh, kamulah kemuliaan
kami dan sukacita kami.
Kami tidak
dapat tahan lagi, karena itu kami mengambil keputusan untuk tinggal seorang
diri di Atena. Lalu kami mengirim
Timotius, saudara yang bekerja dengan kami untuk Allah dalam pemberitaan Injil
Kristus, untuk menguatkan hatimu dan menasihatkan kamu tentang imanmu, supaya jangan ada orang yang goyang imannya
karena kesusahan-kesusahan ini. Kamu sendiri tahu, bahwa kita ditentukan untuk
itu. Sebab, juga waktu kami bersama-sama
dengan kamu, telah kami katakan kepada kamu, bahwa kita akan mengalami
kesusahan. Dan hal itu, seperti kamu tahu, telah terjadi. Itulah sebabnya, maka aku, karena tidak dapat
tahan lagi, telah mengirim dia, supaya aku tahu tentang imanmu, karena aku
kuatir kalau-kalau kamu telah dicobai oleh si penggoda dan kalau-kalau usaha
kami menjadi sia-sia. Tetapi sekarang,
setelah Timotius datang kembali dari kamu dan membawa kabar yang menggembirakan
tentang imanmu dan kasihmu, dan bahwa kamu selalu menaruh kenang-kenangan yang
baik akan kami dan ingin untuk berjumpa dengan kami, seperti kami juga ingin
untuk berjumpa dengan kamu, maka kami
juga, saudara-saudara, dalam segala kesesakan dan kesukaran kami menjadi
terhibur oleh kamu dan oleh imanmu. Sekarang
kami hidup kembali, asal saja kamu teguh berdiri di dalam Tuhan. Sebab ucapan syukur apakah yang dapat kami
persembahkan kepada Allah atas segala sukacita, yang kami peroleh karena kamu,
di hadapan Allah kita? Siang malam kami
berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan
apa yang masih kurang pada imanmu. Kiranya
Dia, Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan
kepadamu. Dan kiranya Tuhan menjadikan
kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain
dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu. Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak
bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus,
Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.
Akhirnya,
saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah
mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah.
Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih
bersungguh-sungguh lagi. Kamu tahu juga
petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan
Yesus. Karena inilah kehendak Allah:
pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan, supaya kamu masing-masing mengambil seorang
perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan
penghormatan, bukan di dalam keinginan
hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal
Allah, dan supaya dalam hal-hal ini
orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya.
Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan
dan tegaskan dahulu kepadamu. Allah
memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang
kudus. Karena itu siapa yang menolak ini
bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga
Roh-Nya yang kudus kepada kamu. Tentang
kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah
belajar kasih mengasihi dari Allah. Hal
itu kamu lakukan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia.
Tetapi kami menasihati kamu, saudara-saudara, supaya kamu lebih
bersungguh-sungguh lagi melakukannya. Dan
anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus
persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami
pesankan kepadamu, sehingga kamu hidup
sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak bergantung pada
mereka.
Selanjutnya
kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka
yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang
tidak mempunyai pengharapan. Karena
jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita
percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan
Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami
katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal
sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah
meninggal. Sebab pada waktu tanda
diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah
berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam
Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah
itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan
mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan
selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan
ini.
Tetapi
tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa
hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman--maka tiba-tiba
mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa
oleh sakit bersalin--mereka pasti tidak akan luput. Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak
hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti
pencuri, karena kamu semua adalah
anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau
orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah
jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam
dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.
Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar,
berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan
keselamatan. Karena Allah tidak
menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh
Yesus Kristus, Tuhan kita, yang sudah
mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup
bersama-sama dengan Dia. Karena itu
nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang
memang kamu lakukan.
Kami minta
kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di
antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu; dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung
mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang
dengan yang lain.
Kami juga
menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak
tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah
terhadap semua orang. Perhatikanlah,
supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah
senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua
orang.
Bersukacitalah
senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab
itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Janganlah
padamkan Roh, dan janganlah anggap
rendah nubuat-nubuat. Ujilah segala
sesuatu dan peganglah yang baik. Jauhkanlah
dirimu dari segala jenis kejahatan.
Semoga Allah
damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu
terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan
kita. Ia yang memanggil kamu adalah
setia, Ia juga akan menggenapinya.
Saudara-saudara,
doakanlah kami.
Sampaikanlah
salam kami kepada semua saudara dengan cium yang kudus.
Demi nama
Tuhan aku minta dengan sangat kepadamu, supaya surat ini dibacakan kepada semua
saudara.
Kasih
karunia Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu!
___
No comments:
Post a Comment