27 November - Roma
11:1-14:23
Surat Paulus Kepada
Jemaat Di Roma (lanjutan)
Maka aku
bertanya: Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak!
Karena aku sendiripun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku
Benyamin. Allah tidak menolak umat-Nya
yang dipilih-Nya. Ataukah kamu tidak tahu, apa yang dikatakan Kitab Suci
tentang Elia, waktu ia mengadukan Israel kepada Allah: "Tuhan, nabi-nabi-Mu telah mereka bunuh,
mezbah-mezbah-Mu telah mereka runtuhkan; hanya aku seorang dirilah yang masih
hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku."
Tetapi bagaimanakah firman Allah kepadanya? "Aku masih meninggalkan
tujuh ribu orang bagi-Ku, yang tidak pernah sujud menyembah Baal." Demikian juga pada waktu ini ada tinggal
suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.
Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena
perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih
karunia. Jadi bagaimana? Israel tidak
memperoleh apa yang dikejarnya, tetapi orang-orang yang terpilih telah
memperolehnya. Dan orang-orang yang lain telah tegar hatinya, seperti ada tertulis:
"Allah
membuat mereka tidur nyenyak,
memberikan
mata untuk tidak melihat
dan telinga
untuk tidak mendengar,
sampai
kepada hari sekarang ini."
Dan Daud berkata:
"Biarlah
jamuan mereka menjadi jerat dan perangkap,
penyesatan
dan pembalasan bagi mereka.
Dan biarlah
mata mereka menjadi gelap,
sehingga
mereka tidak melihat,
dan buatlah
punggung mereka terus-menerus membungkuk."
Maka aku
bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi
oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain,
supaya membuat mereka cemburu. Sebab
jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka
kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.
Aku berkata
kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul
untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku, yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan
cemburu di dalam hati kaum sebangsaku menurut daging dan dapat menyelamatkan
beberapa orang dari mereka. Sebab jika
penolakan mereka berarti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka
mempunyai arti lain dari pada hidup dari antara orang mati? Jikalau roti sulung adalah kudus, maka
seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang
juga kudus. Karena itu apabila beberapa
cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di
antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh
getah, janganlah kamu bermegah terhadap
cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang
menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu. Mungkin kamu akan berkata: ada cabang-cabang
yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai tunas. Baiklah! Mereka dipatahkan karena
ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu
sombong, tetapi takutlah! Sebab kalau
Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan
kamu. Sebab itu perhatikanlah kemurahan
Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah
jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam
kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga. Tetapi merekapun akan dicangkokkan kembali,
jika mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk
mencangkokkan mereka kembali. Sebab jika
kamu telah dipotong sebagai cabang dari pohon zaitun liar, dan bertentangan
dengan keadaanmu itu kamu telah dicangkokkan pada pohon zaitun sejati, terlebih
lagi mereka ini, yang menurut asal mereka akan dicangkokkan pada pohon zaitun
mereka sendiri.
Sebab,
saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu
mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah
yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.
Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada
tertulis:
"Dari
Sion akan datang Penebus,
Ia akan
menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.
Dan inilah
perjanjian-Ku dengan mereka,
apabila Aku
menghapuskan dosa mereka."
Mengenai
Injil mereka adalah seteru Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan
mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang. Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan
panggilan-Nya. Sebab sama seperti kamu
dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh
ketidaktaatan mereka, demikian juga
mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh,
mereka juga akan beroleh kemurahan. Sebab
Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat
menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua.
O, alangkah
dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki
keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!
Sebab,
siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan?
Atau
siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya?
Atau
siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya,
sehingga Ia
harus menggantikannya?
Sebab segala
sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan
sampai selama-lamanya!
Karena itu,
saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia
ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna.
Berdasarkan
kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di
antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang
patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu
menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu
masing-masing. Sebab sama seperti pada
satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu
mempunyai tugas yang sama, demikian juga
kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita
masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. Demikianlah kita mempunyai karunia yang
berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika
karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman
kita. Jika karunia untuk melayani,
baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita
menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya
dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya
dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya
dengan sukacita.
Hendaklah
kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai
saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor,
biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah
dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk
selalu memberikan tumpangan! Berkatilah
siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita,
dan menangislah dengan orang yang menangis!
Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu
memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara
yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai! Janganlah membalas kejahatan dengan
kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung
padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah
kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah,
sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut
pembalasan, firman Tuhan. Tetapi, jika
seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan
berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan,
tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
Tiap-tiap
orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada
pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada,
ditetapkan oleh Allah. Sebab itu
barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya,
akan mendatangkan hukuman atas dirinya. Sebab
jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia
berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah
apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
Karena
pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat
jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang.
Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang
berbuat jahat. Sebab itu perlu kita
menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh
karena suara hati kita.
Itulah juga
sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah
pelayan-pelayan Allah. Bayarlah kepada
semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima
pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang
yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima
hormat.
Janganlah
kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling
mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi
hukum Taurat. Karena firman: jangan
berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain
manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri!
Kasih tidak
berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum
Taurat. Hal ini harus kamu lakukan,
karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba
bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat
bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.
Hari sudah
jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan
perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada
siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan
hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai
perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan
keinginannya.
Terimalah
orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya. Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan
segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran
saja. Siapa yang makan, janganlah
menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah
menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu. Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba
orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya
sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus
berdiri.
Yang seorang
menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang
lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin
dalam hatinya sendiri. Siapa yang
berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan siapa
makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan
siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur
kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun
di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang
mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika
kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan.
Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan
hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas
orang-orang hidup. Tetapi engkau,
mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina
saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. Karena ada tertulis:
"Demi
Aku hidup, demikianlah firman Tuhan,
semua orang
akan bertekuk lutut di hadapan-Ku
dan semua
orang akan memuliakan Allah."
Demikianlah
setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya
sendiri kepada Allah.
Karena itu
janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut
pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!
Aku tahu dan
yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya
sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi
orang itulah sesuatu itu najis. Sebab
jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan,
maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah engkau
membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk
dia. Apa yang baik, yang kamu miliki,
janganlah kamu biarkan difitnah. Sebab
Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai
sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Karena
barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan
dihormati oleh manusia.
Sebab itu
marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna
untuk saling membangun. Janganlah engkau
merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala sesuatu adalah suci,
tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung! Baiklah engkau jangan makan daging atau minum
anggur, atau sesuatu yang menjadi batu sandungan untuk saudaramu. Berpeganglah pada keyakinan yang engkau
miliki itu, bagi dirimu sendiri di hadapan Allah. Berbahagialah dia, yang tidak
menghukum dirinya sendiri dalam apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia
makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan
segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.
___
No comments:
Post a Comment