12 November - Kisah
Para Rasul 12:6-14:20
Petrus
dilepaskan dari penjara
Pada malam
sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di
antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu
prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan
dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus
untuk membangunkannya, katanya: "Bangunlah segera!" Maka gugurlah
rantai itu dari tangan Petrus. Lalu kata
malaikat itu kepadanya: "Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!"
Iapun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya: "Kenakanlah
jubahmu dan ikutlah aku!" Lalu ia
mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan
malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu penglihatan. Setelah mereka melalui tempat kawal pertama
dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke
kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar,
mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan
dia. Dan setelah sadar akan dirinya,
Petrus berkata: "Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah
menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala
sesuatu yang diharapkan orang Yahudi."
Dan setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes
yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa. Dan ketika ia mengetuk pintu gerbang,
datanglah seorang hamba perempuan bernama Rode untuk mengetahui siapa yang
mengetuk itu. Ia terus mengenal suara
Petrus, tetapi karena girangnya ia tidak membuka pintu gerbang itu dan segera
masuk ke dalam untuk memberitahukan, bahwa Petrus ada di depan pintu
gerbang. Kata mereka kepada perempuan
itu: "Engkau mengigau." Akan tetapi ia tetap mengatakan, bahwa
benar-benar demikian. Kata mereka: "Itu malaikatnya." Tetapi Petrus terus-menerus mengetuk dan
ketika mereka membuka pintu dan melihat dia, mereka tercengang-cengang. Tetapi Petrus memberi isyarat dengan
tangannya, supaya mereka diam, lalu ia menceriterakan bagaimana Tuhan
menuntunnya ke luar dari penjara. Katanya: "Beritahukanlah hal ini kepada
Yakobus dan saudara-saudara kita." Lalu ia keluar dan pergi ke tempat
lain.
Pada
keesokan harinya gemparlah prajurit-prajurit itu. Mereka bertanya-tanya apakah
yang telah terjadi dengan Petrus.
Herodes
menyuruh mencari Petrus, tetapi ia tidak ditemukan. Lalu Herodes menyuruh
memeriksa pengawal-pengawal itu dan membunuh mereka. Kemudian ia berangkat dari
Yudea ke Kaisarea dan tinggal di situ.
Herodes mati
Herodes
sangat marah terhadap orang Tirus dan Sidon. Atas persetujuan bersama mereka
pergi menghadap dia. Mereka berhasil membujuk Blastus, pegawai istana raja, ke
pihak mereka, lalu mereka memohonkan perdamaian, karena negeri mereka beroleh
bahan makanan dari wilayah raja. Dan
pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu
duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka. Dan rakyatnya bersorak membalasnya: "Ini
suara allah dan bukan suara manusia!"
Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi
hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.
Barnabas dan Saulus diutus
Maka firman
Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang. Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem,
setelah mereka menyelesaikan tugas pelayanan mereka. Mereka membawa Yohanes,
yang disebut juga Markus.
Pada waktu
itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas
dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh
bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus.
Pada suatu
hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus:
"Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah
Kutentukan bagi mereka." Maka
berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua
orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.
Saulus dan Barnabas di pulau Siprus
Oleh karena
disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ
mereka berlayar ke Siprus. Setiba di
Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang
Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka.
Mereka
mengelilingi seluruh pulau itu sampai ke Pafos. Di situ mereka bertemu dengan
seorang Yahudi bernama Baryesus. Ia seorang tukang sihir dan nabi palsu. Ia adalah kawan gubernur pulau itu, Sergius
Paulus, yang adalah orang cerdas. Gubernur itu memanggil Barnabas dan Saulus,
karena ia ingin mendengar firman Allah. Tetapi
Elimas--demikianlah namanya dalam bahasa Yunani--,tukang sihir itu,
menghalang-halangi mereka dan berusaha membelokkan gubernur itu dari
imannya. Tetapi Saulus, juga disebut
Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia, dan berkata: "Hai anak Iblis, engkau
penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala
kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus
itu? Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan
datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau
tidak dapat melihat matahari." Dan seketika itu juga orang itu merasa
diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk
menuntun dia. Melihat apa yang telah
terjadi itu, percayalah gubernur itu; ia takjub oleh ajaran Tuhan.
Ke Antiokhia di Pisidia
Lalu Paulus
dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia; tetapi
Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem. Dari Perga mereka melanjutkan perjalanan
mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke
rumah ibadat, lalu duduk di situ. Setelah
selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah
ibadat menyuruh bertanya kepada mereka: "Saudara-saudara, jikalau
saudara-saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini,
silakanlah!" Maka bangkitlah
Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata: "Hai
orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat Israel ini telah memilih nenek
moyang kita dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir
sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang luhur Ia telah memimpin mereka
keluar dari negeri itu. Empat puluh
tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun. Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di
tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan
mereka selama kira-kira empat ratus lima
puluh tahun. Sesudah itu Ia memberikan mereka hakim-hakim sampai pada zaman
nabi Samuel. Kemudian mereka meminta
seorang raja dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku
Benyamin, empat puluh tahun lamanya. Setelah
Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud
Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan
di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang
telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel,
yaitu Yesus. Menjelang kedatangan-Nya
Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat
dan memberi diri dibaptis. Dan ketika
Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang
kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari
kaki-Nyapun aku tidak layak.
Hai
saudara-saudaraku, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan
Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita. Sebab penduduk Yerusalem dan
pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas
Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu
yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati itu, namun mereka telah meminta
kepada Pilatus supaya Ia dibunuh. Dan
setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka
menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. Tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara
orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia
menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem.
Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan
kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan
mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur
kedua:
Anak-Ku
Engkau!
Aku telah
memperanakkan Engkau pada hari ini.
Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang
mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali kepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan
oleh Tuhan dalam firman ini: Aku akan menggenapi kepadamu janji-janji yang
kudus yang dapat dipercayai, yang telah Kuberikan kepada Daud.
Sebab itu Ia
mengatakan dalam mazmur yang lain:
Engkau tidak
akan membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada
zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia
memang diserahkan kepada kebinasaan. Tetapi
Yesus, yang dibangkitkan Allah, tidak demikian.
Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena Dialah maka
diberitakan kepada kamu pengampunan dosa.
Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari
segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa. Karena itu, waspadalah, supaya jangan berlaku
atas kamu apa yang telah dikatakan dalam kitab nabi-nabi:
Ingatlah,
hai kamu penghina-penghina, tercenganglah dan lenyaplah, sebab Aku melakukan
suatu pekerjaan dalam zamanmu, suatu pekerjaan, yang tidak akan kamu percayai,
jika diceriterakan kepadamu."
Ketika Paulus dan Barnabas keluar, mereka diminta
untuk berbicara tentang pokok itu pula pada hari Sabat berikutnya. Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi
dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan
Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap
hidup di dalam kasih karunia Allah.
Pada hari Sabat
berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman
Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi
melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat,
mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas
berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih
dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh
hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami:
Aku telah
menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,
supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."
Mendengar
itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan
firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal,
menjadi percaya. Lalu firman Tuhan
disiarkan di seluruh daerah itu.
Ke Ikonium, Listra dan Derbe
Orang-orang
Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan
pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus
dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan
debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke
Ikonium. Dan murid-murid di Antiokhia
penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Di
Ikoniumpun kedua rasul itu masuk ke rumah ibadat orang Yahudi, lalu mengajar
sedemikian rupa, sehingga sejumlah besar orang Yahudi dan orang Yunani menjadi
percaya. Tetapi orang-orang Yahudi, yang
menolak pemberitaan mereka, memanaskan hati orang-orang yang tidak mengenal
Allah dan membuat mereka gusar terhadap saudara-saudara itu. Paulus dan Barnabas tinggal beberapa waktu
lamanya di situ. Mereka mengajar dengan berani, karena mereka percaya kepada
Tuhan. Dan Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan
mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan
mujizat-mujizat. Tetapi orang banyak di
kota itu terbelah menjadi dua: ada yang memihak kepada orang Yahudi, ada pula
yang memihak kepada kedua rasul itu. Maka
mulailah orang-orang yang tidak mengenal Allah dan orang-orang Yahudi
bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk
menyiksa dan melempari kedua rasul itu dengan batu. Setelah rasul-rasul itu mengetahuinya,
menyingkirlah mereka ke kota-kota di Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan
daerah sekitarnya. Di situ mereka
memberitakan Injil.
Di Listra
ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya dan lumpuh sejak ia
dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan.
Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Dan Paulus menatap dia
dan melihat, bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan. Lalu kata Paulus dengan suara nyaring:
"Berdirilah tegak di atas kakimu!" Dan orang itu melonjak berdiri,
lalu berjalan kian ke mari. Ketika orang
banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa
Likaonia: "Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa
manusia." Barnabas mereka sebut
Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena ia yang berbicara. Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya
terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga
ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang
banyak kepada rasul-rasul itu. Mendengar
itu Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke
tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru:
"Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah
manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil
kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada
Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala
isinya. Dalam zaman yang lampau Allah
membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing, namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya
dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan
dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan
makanan dan kegembiraan." Walaupun
rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka
mencegah orang banyak mempersembahkan korban kepada mereka.
Tetapi
datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium dan mereka membujuk
orang banyak itu memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu dan
menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. Akan tetapi ketika murid-murid itu berdiri
mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya
berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe.
___
No comments:
Post a Comment