19 November - 1
Korintus 4:1-7:40
Surat Paulus Yang
Pertama Kepada Jemaat Di Korintus (lanjutan)
Demikianlah
hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya
dipercayakan rahasia Allah. Yang
akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka
ternyata dapat dipercayai. Bagiku
sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu
pengadilan manusia. Malahan diriku sendiripun tidak kuhakimi. Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu,
tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah
Tuhan. Karena itu, janganlah menghakimi
sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang
tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan
di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.
Saudara-saudara,
kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu,
supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan
melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang
menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang
lain. Sebab siapakah yang menganggap
engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima?
Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri,
seolah-olah engkau tidak menerimanya? Kamu
telah kenyang, kamu telah menjadi kaya, tanpa kami kamu telah menjadi raja. Ah,
alangkah baiknya kalau benar demikian, bahwa kamu telah menjadi raja, sehingga
kamipun turut menjadi raja dengan kamu. Sebab,
menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang
paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab
kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi
manusia. Kami bodoh oleh karena Kristus,
tetapi kamu arif dalam Kristus. Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu mulia,
tetapi kami hina.
Sampai pada
saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara, kami melakukan pekerjaan tangan yang berat.
Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar; kalau kami difitnah, kami tetap menjawab
dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran
dari segala sesuatu, sampai pada saat ini.
Hal ini
kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anakku
yang kukasihi. Sebab sekalipun kamu
mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa.
Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang
kuberitakan kepadamu. Sebab itu aku
menasihatkan kamu: turutilah teladanku! Justru
itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu Timotius, yang adalah anakku yang
kekasih dan yang setia dalam Tuhan. Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang
kuturuti dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setiap
jemaat. Tetapi ada beberapa orang yang
menjadi sombong, karena mereka menyangka, bahwa aku tidak akan datang lagi
kepadamu. Tetapi aku akan segera datang
kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang
perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka. Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari
perkataan, tetapi dari kuasa. Apakah
yang kamu kehendaki? Haruskah aku datang kepadamu dengan cambuk atau dengan
kasih dan dengan hati yang lemah lembut?
Memang orang
mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu
rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya. Sekalipun demikian kamu sombong. Tidakkah
lebih patut kamu berdukacita dan menjauhkan orang yang melakukan hal itu dari
tengah-tengah kamu? Sebab aku, sekalipun
secara badani tidak hadir, tetapi secara rohani hadir, aku--sama seperti aku
hadir--telah menjatuhkan hukuman atas dia, yang telah melakukan hal yang
semacam itu. Bilamana kita berkumpul
dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus, Tuhan kita, orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan
Yesus kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada
hari Tuhan. Kemegahanmu tidak baik.
Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan? Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu
menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba
Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita berpesta, bukan
dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi
dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Dalam
suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan bergaul dengan
orang-orang cabul. Yang aku maksudkan
bukanlah dengan semua orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau dengan semua
orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah berhala, karena jika
demikian kamu harus meninggalkan dunia ini.
Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul
dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir,
penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian
janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar
jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat? Mereka yang berada di luar jemaat akan
dihakimi Allah. Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah
kamu.
Apakah ada
seorang di antara kamu, yang jika berselisih dengan orang lain, berani mencari
keadilan pada orang-orang yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang
kudus? Atau tidak tahukah kamu, bahwa
orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada
dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang
tidak berarti? Tidak tahukah kamu, bahwa
kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa
dalam hidup kita sehari-hari. Sekalipun
demikian, jika kamu harus mengurus perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan
urusan itu kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat? Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak
adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus
perkara-perkara dari saudara-saudaranya?
Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain,
dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?
Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah
merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita
ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan? Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan
dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap
saudara-saudaramu. Atau tidak tahukah
kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam
Kerajaan Allah?
Janganlah
sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang
pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk,
pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah
dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu
telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
Segala
sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal
bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun. Makanan adalah untuk perut dan perut untuk
makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah
untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh. Allah, yang membangkitkan Tuhan, akan
membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya. Tidak
tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota
Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak! Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang
mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab,
demikianlah kata nas: "Keduanya akan menjadi satu daging." Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada
Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. Jauhkanlah
dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di
luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya
sendiri. Atau tidak tahukah kamu, bahwa
tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu
peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah
lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Dan sekarang
tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau
ia tidak kawin, tetapi mengingat bahaya
percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap
perempuan mempunyai suaminya sendiri. Hendaklah
suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap
suaminya. Isteri tidak berkuasa atas
tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas
tubuhnya sendiri, tetapi isterinya. Janganlah
kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu,
supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu
kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu
tidak tahan bertarak. Hal ini kukatakan
kepadamu sebagai kelonggaran, bukan sebagai perintah. Namun demikian alangkah baiknya, kalau semua
orang seperti aku; tetapi setiap orang menerima dari Allah karunianya yang
khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu. Tetapi kepada orang-orang yang tidak kawin
dan kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam
keadaan seperti aku. Tetapi kalau mereka
tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin dari
pada hangus karena hawa nafsu.
Kepada
orang-orang yang telah kawin aku--tidak, bukan aku, tetapi Tuhan--perintahkan,
supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya. Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup
tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh
menceraikan isterinya.
Kepada
orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara
beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup
bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia. Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan
seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia,
janganlah ia menceraikan laki-laki itu. Karena
suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak
beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya
anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak
kudus. Tetapi kalau orang yang tidak
beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara
atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai
sejahtera. Sebab bagaimanakah engkau
mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau
bagaimanakah engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan
menyelamatkan isterimu?
Selanjutnya
hendaklah tiap-tiap orang tetap hidup seperti yang telah ditentukan Tuhan
baginya dan dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil Allah. Inilah ketetapan
yang kuberikan kepada semua jemaat. Kalau
seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan
tanda-tanda sunat itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak
bersunat, janganlah ia mau bersunat. Sebab
bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati
hukum-hukum Allah. Baiklah tiap-tiap
orang tinggal dalam keadaan, seperti waktu ia dipanggil Allah. Adakah engkau hamba waktu engkau dipanggil?
Itu tidak apa-apa! Tetapi jikalau engkau mendapat kesempatan untuk dibebaskan,
pergunakanlah kesempatan itu. Sebab
seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan dalam pelayanan-Nya, adalah orang
bebas, milik Tuhan. Demikian pula orang bebas yang dipanggil Kristus, adalah
hamba-Nya. Kamu telah dibeli dan
harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba
manusia. Saudara-saudara, hendaklah
tiap-tiap orang tinggal di hadapan Allah dalam keadaan seperti pada waktu ia
dipanggil.
Sekarang
tentang para gadis. Untuk mereka aku tidak mendapat perintah dari Tuhan. Tetapi
aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercayai karena rahmat
yang diterimanya dari Allah. Aku
berpendapat, bahwa, mengingat waktu darurat sekarang, adalah baik bagi manusia
untuk tetap dalam keadaannya. Adakah
engkau terikat pada seorang perempuan? Janganlah engkau mengusahakan
perceraian! Adakah engkau tidak terikat pada seorang perempuan? Janganlah
engkau mencari seorang! Tetapi, kalau
engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis kawin, ia tidak
berbuat dosa. Tetapi orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani
dan aku mau menghindarkan kamu dari kesusahan itu. Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan,
yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini
orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak
beristeri; dan orang-orang yang menangis
seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak
bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang
mereka beli; pendeknya orang-orang yang
mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak
mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan
berlalu. Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa
kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara
Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.
Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi,
bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya,
dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak
bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan,
supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan
perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan
suaminya.
Semuanya ini
kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu
dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar
dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.
Tetapi jikalau seorang menyangka, bahwa ia tidak berlaku wajar terhadap
gadisnya, jika gadisnya itu telah bertambah tua dan ia benar-benar merasa,
bahwa mereka harus kawin, baiklah mereka kawin, kalau ia menghendakinya. Hal
itu bukan dosa. Tetapi kalau ada
seorang, yang tidak dipaksa untuk berbuat demikian, benar-benar yakin dalam
hatinya dan benar-benar menguasai kemauannya, telah mengambil keputusan untuk
tidak kawin dengan gadisnya, ia berbuat baik.
Jadi orang yang kawin dengan gadisnya berbuat baik, dan orang yang tidak
kawin dengan gadisnya berbuat lebih baik.
Isteri terikat selama suaminya hidup. Kalau suaminya telah meninggal, ia
bebas untuk kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu adalah
seorang yang percaya. Tetapi menurut
pendapatku, ia lebih berbahagia, kalau ia tetap tinggal dalam keadaannya. Dan
aku berpendapat, bahwa aku juga mempunyai Roh Allah.
___
Ayo Saat
Teduh: 19 November – Kelimpahan Kasih Karunia Allah
No comments:
Post a Comment