08 November - Kisah Para Rasul 3:1-5:42
Petrus menyembuhkan orang lumpuh
Pada suatu
hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan
Yohanes ke Bait Allah. Di situ ada
seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung.
Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang
bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam
Bait Allah. Ketika orang itu melihat,
bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap dia dan Petrus berkata:
"Lihatlah kepada kami." Lalu
orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak
tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus
Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri.
Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke
mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat
serta memuji Allah. Seluruh rakyat itu
melihat dia berjalan sambil memuji Allah,
lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta
sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang
tentang apa yang telah terjadi padanya.
Khotbah Petrus di Serambi Salomo
Karena orang
itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, maka seluruh orang banyak yang sangat
keheranan itu datang mengerumuni mereka di serambi yang disebut Serambi
Salomo. Petrus melihat orang banyak itu
lalu berkata: "Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu
dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan
karena kuasa atau kesalehan kami sendiri?
Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan
Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun
Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan.
Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki
seorang pembunuh sebagai hadiahmu.
Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah
telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah
saksi. Dan karena kepercayaan dalam Nama
Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini;
dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu
semua. Hai saudara-saudara, aku tahu
bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua
pemimpin kamu. Tetapi dengan jalan
demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan
perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus
menderita. Karena itu sadarlah dan
bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan,
agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari
semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.
Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala
sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang
kudus di zaman dahulu. Bukankah telah
dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara
saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang
akan dikatakannya kepadamu. Dan akan
terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari
umat kita. Dan semua nabi yang pernah
berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman
ini. Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat
itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek
moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa
di muka bumi akan diberkati. Dan bagi
kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada
kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari
segala kejahatanmu."
Petrus dan Yohanes di hadapan Mahkamah Agama
Ketika
Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba
didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang
Saduki. Orang-orang itu sangat marah
karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada
kebangkitan dari antara orang mati.
Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan
harinya, karena hari telah malam. Tetapi
di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga
jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.
Pada
keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat
mengadakan sidang di Yerusalem dengan
Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang
termasuk keturunan Imam Besar. Lalu
Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan
pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu
bertindak demikian itu?" Maka jawab
Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan
tua-tua, jika kami sekarang harus
diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan
dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan,
maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa
dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang
telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati--bahwa oleh karena Yesus itulah
orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh
tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu
penjuru. Dan keselamatan tidak ada di
dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak
ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan."
Ketika
sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya
orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal
keduanya sebagai pengikut Yesus. Tetapi
karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul
itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya. Dan setelah mereka menyuruh rasul-rasul itu
meninggalkan ruang sidang, berundinglah mereka,
dan berkata: "Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap
orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa
mereka telah mengadakan suatu mujizat yang menyolok dan kita tidak dapat
menyangkalnya. Tetapi supaya hal itu
jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan
melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapapun dalam nama
itu." Dan setelah keduanya disuruh
masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar
lagi dalam nama Yesus. Tetapi Petrus dan
Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar
di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak
berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami
dengar." Mereka semakin keras
mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang
tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang
memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi. Sebab orang yang disembuhkan oleh mujizat itu
sudah lebih dari empat puluh tahun umurnya.
Doa jemaat
Sesudah
dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka
menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada
mereka. Ketika teman-teman mereka
mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya:
"Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala
isinya. Dan oleh Roh Kudus dengan
perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman:
Mengapa
rusuh bangsa-bangsa,
mengapa
suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?
Raja-raja
dunia bersiap-siap
dan para
pembesar berkumpul
untuk
melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya.
Sebab
sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus
beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang
kudus, yang Engkau urapi, untuk
melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa
dan kehendak-Mu. Dan sekarang, ya Tuhan,
lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu
keberanian untuk memberitakan firman-Mu.
Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda
dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus." Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah
tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu
mereka memberitakan firman Allah dengan berani.
Cara hidup jemaat
Adapun
kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak
seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya
sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul
memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam
kasih karunia yang melimpah-limpah.
Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena
semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan
hasil penjualan itu mereka bawa dan
mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap
orang sesuai dengan keperluannya.
Demikian
pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak
penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya
di depan kaki rasul-rasul.
Ananias dan Safira
Ada seorang
lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang
tanah. Dengan setahu isterinya ia
menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan
diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis,
sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan
tanah itu? Selama tanah itu tidak
dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya
itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam
hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah." Ketika mendengar perkataan itu rebahlah
Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang
mendengar hal itu. Lalu datanglah
beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi
menguburnya.
Kira-kira
tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah
terjadi. Kata Petrus kepadanya:
"Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?"
Jawab perempuan itu: "Betul sekian."
Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh
Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu
dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar." Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga
di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk,
mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya
di samping suaminya. Maka sangat ketakutanlah
seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu.
Tanda-tanda dan mujizat-mujizat
Dan oleh
rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua
orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat. Orang-orang lain tidak ada yang berani
menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang
banyak. Dan makin lama makin
bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun
perempuan, bahkan mereka membawa orang-orang
sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan
tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai
salah seorang dari mereka. Dan juga
orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta
membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan
mereka semua disembuhkan.
Rasul-rasul dilepaskan dari penjara
Akhirnya
mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab
Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati.
Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam
penjara kota. Tetapi waktu malam seorang
malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar,
katanya: "Pergilah, berdirilah di
Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang
banyak."
Mereka
mentaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah,
lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya
menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel,
dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara. Tetapi ketika pejabat-pejabat datang ke
penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali
dan memberitahukan, katanya: "Kami
mendapati penjara terkunci dengan sangat rapihnya dan semua pengawal ada di
tempatnya di muka pintu, tetapi setelah kami membukanya, tidak seorangpun yang
kami temukan di dalamnya." Ketika
kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka
cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka
dengan kabar: "Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara,
ada di dalam Bait Allah dan mereka mengajar orang banyak."
Rasul-rasul di hadapan Mahkamah Agama
Maka
pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah, lalu mengambil
kedua rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut,
kalau-kalau orang banyak melempari mereka.
Mereka membawa keduanya dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama.
Imam Besar mulai menanyai mereka,
katanya: "Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu.
Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak
menanggungkan darah Orang itu kepada kami." Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab,
katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada
manusia. Allah nenek moyang kita telah
membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah
sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel
dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa.
Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang
dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia." Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk
hati mereka dan mereka bermaksud membunuh rasul-rasul itu.
Nasihat Gamaliel
Tetapi
seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli
Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta, supaya
orang-orang itu disuruh keluar sebentar.
Sesudah itu ia berkata kepada sidang: "Hai orang-orang Israel,
pertimbangkanlah baik-baik, apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang
ini! Sebab dahulu telah muncul si
Teudas, yang mengaku dirinya seorang istimewa dan ia mempunyai kira-kira empat
ratus orang pengikut; tetapi ia dibunuh dan cerai-berailah seluruh pengikutnya
dan lenyap. Sesudah dia, pada waktu
pendaftaran penduduk, muncullah si Yudas, seorang Galilea. Ia menyeret banyak
orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan cerai-berailah seluruh
pengikutnya. Karena itu aku berkata
kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka,
sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan
lenyap, tetapi kalau berasal dari Allah,
kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti,
bahwa kamu melawan Allah." Nasihat itu diterima. Mereka memanggil rasul-rasul itu, lalu
menyesah mereka dan melarang mereka mengajar dalam nama Yesus. Sesudah itu
mereka dilepaskan.
Rasul-rasul
itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah
dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus. Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran
mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah orang dan memberitakan Injil tentang
Yesus yang adalah Mesias.
___
No comments:
Post a Comment