02 November - Markus
14:53-65; Matius 26:57-68; Markus 14:66-72; Matius 26:69-75; Lukas 22:54-65;
Yohanes 18:25-27; Markus 15:1; Matius 27:1-2; Lukas 22:66-71; Matius 27:3-10
Yesus di hadapan Mahkamah
Agama
(Catatan Markus)
Kemudian
Yesus dibawa menghadap Imam Besar. Lalu semua imam kepala, tua-tua dan ahli
Taurat berkumpul di situ. Dan Petrus
mengikuti Dia dari jauh, sampai ke dalam halaman Imam Besar, dan di sana ia
duduk di antara pengawal-pengawal sambil berdiang dekat api.
Imam-imam
kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia
dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya. Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian
palsu terhadap Dia, tetapi kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu
dengan yang lain. Lalu beberapa orang
naik saksi melawan Dia dengan tuduhan palsu ini: "Kami sudah mendengar orang ini berkata:
Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari
akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan tangan manusia." Dalam hal inipun kesaksian mereka tidak
sesuai yang satu dengan yang lain.
Maka Imam
Besar bangkit berdiri di tengah-tengah sidang dan bertanya kepada Yesus,
katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi
ini terhadap Engkau?" Tetapi Ia
tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya
sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang
Terpuji?" Jawab Yesus: "Akulah
Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa
dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit." Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya
dan berkata: "Untuk apa kita perlu saksi lagi? Kamu sudah mendengar hujat-Nya terhadap
Allah. Bagaimana pendapat kamu?" Lalu dengan suara bulat mereka
memutuskan, bahwa Dia harus dihukum mati.
Lalu mulailah beberapa orang meludahi Dia dan menutupi muka-Nya dan
meninju-Nya sambil berkata kepada-Nya: "Hai nabi, cobalah terka!"
Malah para pengawalpun memukul Dia.
Yesus di hadapan Mahkamah
Agama
(Catatan Matius)
Sesudah
mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Besar. Di
situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua. Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke
halaman Imam Besar, dan setelah masuk ke dalam, ia duduk di antara
pengawal-pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu.
Imam-imam
kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus,
supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi
mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya
tampillah dua orang, yang mengatakan:
"Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya
kembali dalam tiga hari." Lalu Imam
Besar itu berdiri dan berkata kepada-Nya: "Tidakkah Engkau memberi jawab
atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?" Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar
itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah
Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."
Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata
kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan
Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit." Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya
dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi?
Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya. Bagaimana
pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum
mati!"
Lalu mereka
meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia, dan berkata: "Cobalah katakan kepada
kami, hai Mesias, siapakah yang memukul Engkau?"
Petrus Menyangkal
Yesus
(Catatan Markus)
Pada waktu
itu Petrus masih ada di bawah, di halaman. Lalu datanglah seorang hamba
perempuan Imam Besar, dan ketika
perempuan itu melihat Petrus sedang berdiang, ia menatap mukanya dan berkata:
"Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret
itu." Tetapi ia menyangkalnya dan
berkata: "Aku tidak tahu dan tidak mengerti apa yang engkau maksud."
Lalu ia pergi ke serambi muka (dan berkokoklah ayam). Ketika hamba perempuan itu melihat Petrus
lagi, berkatalah ia pula kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini
adalah salah seorang dari mereka." Tetapi
Petrus menyangkalnya pula. Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ
berkata juga kepada Petrus: "Engkau ini pasti salah seorang dari mereka,
apalagi engkau seorang Galilea!" Maka
mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang yang kamu
sebut-sebut ini!" Dan pada saat itu
berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka teringatlah Petrus, bahwa Yesus
telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah
menyangkal Aku tiga kali." Lalu menangislah ia tersedu-sedu.
Petrus Menyangkal
Yesus
(Catatan Matius)
Sementara
itu Petrus duduk di luar di halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan
kepadanya, katanya: "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang
Galilea itu." Tetapi ia
menyangkalnya di depan semua orang, katanya: "Aku tidak tahu, apa yang
engkau maksud." Ketika ia pergi ke
pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang
yang ada di situ: "Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret
itu." Dan ia menyangkalnya pula
dengan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di
situ datang kepada Petrus dan berkata: "Pasti engkau juga salah seorang
dari mereka, itu nyata dari bahasamu."
Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang
itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam.
Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum
ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia
pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.
Petrus Menyangkal
Yesus
(Catatan Lukas)
Lalu Yesus
ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam Besar. Dan
Petrus mengikut dari jauh. Di
tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api dan mereka duduk
mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah mereka. Seorang hamba perempuan melihat dia duduk
dekat api; ia mengamat-amatinya lalu berkata: "Juga orang ini bersama-sama
dengan Dia." Tetapi Petrus
menyangkal, katanya: "Bukan, aku tidak kenal Dia!" Tidak berapa lama kemudian seorang lain
melihat dia lalu berkata: "Engkau juga seorang dari mereka!" Tetapi
Petrus berkata: "Bukan, aku tidak!"
Dan kira-kira sejam kemudian seorang lain berkata dengan tegas:
"Sungguh, orang ini juga bersama-sama dengan Dia, sebab ia juga orang
Galilea." Tetapi Petrus berkata:
"Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga,
sementara ia berkata, berkokoklah ayam. Lalu
berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah
berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah
tiga kali menyangkal Aku." Lalu
ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.
Dan
orang-orang yang menahan Yesus, mengolok-olokkan Dia dan memukuli-Nya. Mereka menutupi muka-Nya dan bertanya:
"Cobalah katakan siapakah yang memukul Engkau?" Dan banyak lagi hujat yang diucapkan mereka
kepada-Nya.
Petrus Menyangkal
Yesus
(Catatan Yohanes)
Simon Petrus
masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya: "Bukankah
engkau juga seorang murid-Nya?" Ia
menyangkalnya, katanya: "Bukan." Kata seorang hamba Imam Besar,
seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus: "Bukankah
engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Dia?" Maka Petrus menyangkalnya pula dan ketika itu
berkokoklah ayam.
Yesus dibawa ke
hadapan Pilatus
(Catatan Markus)
Pagi-pagi
benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli Taurat dan seluruh
Mahkamah Agama sudah bulat mupakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu
membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus.
Yesus dibawa ke
hadapan Pilatus
(Catatan Matius)
Ketika hari
mulai siang, semua imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berkumpul dan
mengambil keputusan untuk membunuh Yesus.
Mereka membelenggu Dia, lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada
Pilatus, wali negeri itu.
Yesus di hadapan Mahkamah
Agama
(Catatan Lukas)
Dan setelah
hari siang berkumpullah sidang para tua-tua bangsa Yahudi dan imam-imam kepala
dan ahli-ahli Taurat, lalu mereka menghadapkan Dia ke Mahkamah Agama
mereka, katanya: "Jikalau Engkau
adalah Mesias, katakanlah kepada kami." Jawab Yesus: "Sekalipun Aku
mengatakannya kepada kamu, namun kamu tidak akan percaya; dan sekalipun Aku bertanya sesuatu kepada
kamu, namun kamu tidak akan menjawab. Mulai
sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang
Mahakuasa." Kata mereka semua:
"Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?" Jawab Yesus: "Kamu
sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah." Lalu kata mereka: "Untuk apa kita perlu
kesaksian lagi? Kita ini telah mendengarnya dari mulut-Nya sendiri."
Kematian Yudas
(Catatan Matius)
Pada waktu
Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati,
menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada
imam-imam kepala dan tua-tua, dan
berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak
bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu
urusanmu sendiri!" Maka iapun
melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan
menggantung diri. Imam-imam kepala
mengambil uang perak itu dan berkata: "Tidak diperbolehkan memasukkan uang
ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah." Sesudah berunding mereka membeli dengan uang
itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan
orang asing. Itulah sebabnya tanah itu
sampai pada hari ini disebut Tanah Darah.
Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:
"Mereka menerima tiga puluh uang perak, yaitu harga yang ditetapkan untuk
seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel, dan mereka memberikan uang itu untuk tanah
tukang periuk, seperti yang dipesankan Tuhan kepadaku."
___
Ayo Saat
Teduh: 02 November – Oleh Iman Musa Memilih Kekayaan Di Dalam Penderitaan Kristus Dari Pada Harta Mesir
No comments:
Post a Comment