25 November - Roma
5:1-8:17
Surat Paulus Kepada
Jemaat Di Roma (lanjutan)
Sebab itu,
kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah
oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh
Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam
kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan
menerima kemuliaan Allah. Dan bukan
hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita
tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan
uji menimbulkan pengharapan. Dan
pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam
hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah
mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk
orang yang benar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani
mati--. Akan tetapi Allah menunjukkan
kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita
masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita
sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari
murka Allah. Sebab jikalau kita, ketika
masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih
kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh
hidup-Nya! Dan bukan hanya itu saja!
Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia
kita telah menerima pendamaian itu.
Sebab itu,
sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu
juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua
orang telah berbuat dosa. Sebab sebelum
hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan
kalau tidak ada hukum Taurat. Sungguhpun
demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas
mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat
oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang. Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan
pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah
jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan
karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu
Yesus Kristus. Dan kasih karunia tidak
berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu
telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak
pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran.
Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang
itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia
dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu,
yaitu Yesus Kristus.
Sebab itu,
sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian
pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk
hidup. Jadi sama seperti oleh
ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula
oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.
Tetapi hukum
Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa
bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah, supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam
maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang
kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Jika
demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa,
supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita
masih dapat hidup di dalamnya? Atau
tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah
dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan
demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam
kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang
mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang
baru.
Sebab jika
kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga
akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita
telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan
kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas
dari dosa. Jadi jika kita telah mati
dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia
bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas
Dia. Sebab kematian-Nya adalah kematian
terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah
kehidupan bagi Allah. Demikianlah
hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup
bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Sebab itu
hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu
jangan lagi menuruti keinginannya. Dan
janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai
sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai
orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah
anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh
dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih
karunia.
Jadi
bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah
hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak! Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu
menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu
adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin
kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada
kebenaran? Tetapi syukurlah kepada
Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati
telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi
hamba kebenaran. Aku mengatakan hal ini
secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan
anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa
kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan
anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada
pengudusan.
Sebab waktu
kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.
Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan
kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian. Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan
dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa
kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia
Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Apakah kamu
tidak tahu, saudara-saudara, --sebab aku berbicara kepada mereka yang
mengetahui hukum--bahwa hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu
hidup? Sebab seorang isteri terikat oleh
hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya
itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu. Jadi selama suaminya hidup ia dianggap
berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain; tetapi jika suaminya telah
mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi
isteri laki-laki lain. Sebab itu,
saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus,
supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan
dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah. Sebab waktu kita masih hidup di dalam daging,
hawa nafsu dosa, yang dirangsang oleh hukum Taurat, bekerja dalam
anggota-anggota tubuh kita, agar kita berbuah bagi maut. Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari
hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga
kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan
lama menurut huruf hukum Taurat.
Jika
demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa?
Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal
dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak
mengatakan: "Jangan mengingini!"
Tetapi dalam perintah itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan
di dalam diriku rupa-rupa keinginan; sebab tanpa hukum Taurat dosa mati. Dahulu aku hidup tanpa hukum Taurat. Akan
tetapi sesudah datang perintah itu, dosa mulai hidup, sebaliknya aku mati. Dan perintah yang
seharusnya membawa kepada hidup, ternyata bagiku justru membawa kepada
kematian. Sebab dalam perintah itu, dosa
mendapat kesempatan untuk menipu aku dan oleh perintah itu ia membunuh
aku. Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan
perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik.
Jika
demikian, adakah yang baik itu menjadi kematian bagiku? Sekali-kali tidak!
Tetapi supaya nyata, bahwa ia adalah dosa, maka dosa mempergunakan yang baik
untuk mendatangkan kematian bagiku, supaya oleh perintah itu dosa lebih nyata
lagi keadaannya sebagai dosa. Sebab kita
tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di
bawah kuasa dosa. Sebab apa yang aku
perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat,
tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat. Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku
kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik. Kalau demikian bukan aku lagi yang
memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku. Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di
dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang
ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu
yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang
jahat, yang aku perbuat. Jadi jika aku
berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya,
tetapi dosa yang diam di dalam aku.
Demikianlah
aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat
itu ada padaku. Sebab di dalam batinku
aku suka akan hukum Allah, tetapi di
dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan
hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam
anggota-anggota tubuhku. Aku, manusia
celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus,
Tuhan kita. (7-26) Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi
dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.
Demikianlah
sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus
Yesus. Roh, yang memberi hidup telah
memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum
Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan
mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai
dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di
dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. Sebab mereka yang hidup menurut daging,
memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan
hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan
daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan
terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak
mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam
daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Tetapi kamu
tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di
dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik
Kristus. Tetapi jika Kristus ada di
dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh
karena kebenaran. Dan jika Roh Dia, yang
telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia,
yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan
menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam
kamu.
Jadi,
saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging,
supaya hidup menurut daging. Sebab, jika
kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan
perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang
membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan
kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh
kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya
orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya
bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia,
supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
___
No comments:
Post a Comment