26 November - Roma
8:18-10:21
Surat Paulus Kepada
Jemaat Di Roma (lanjutan)
Sebab aku
yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan
kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
Sebab dengan
sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan
kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia,
yang telah menaklukkannya, tetapi dalam
pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan
kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah. Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala
makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang
telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil
menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan.
Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang
masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi
jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan
tekun.
Demikian
juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana
sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah
dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu
bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja
dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi
Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari
semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan
gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara
banyak saudara. Dan mereka yang
ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang
dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya,
mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Sebab itu
apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita,
siapakah yang akan melawan kita? Ia,
yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita
semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita
bersama-sama dengan Dia? Siapakah yang
akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka?
Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus
Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk
di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih
Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau
ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Seperti ada tertulis:
"Oleh
karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari,
kami telah
dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
Tetapi dalam
semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah
mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa
baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah,
baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun
yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita
dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Aku
mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut
bersaksi dalam Roh Kudus, bahwa aku
sangat berdukacita dan selalu bersedih hati.
Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi
saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani. Sebab mereka adalah orang Israel, mereka
telah diangkat menjadi anak, dan mereka telah menerima kemuliaan, dan
perjanjian-perjanjian, dan hukum Taurat, dan ibadah, dan janji-janji. Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur,
yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas
segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya.
Amin!
Akan tetapi
firman Allah tidak mungkin gagal. Sebab tidak semua orang yang berasal dari
Israel adalah orang Israel, dan juga
tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi:
"Yang berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu." Artinya: bukan anak-anak menurut daging
adalah anak-anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang
benar. Sebab firman ini mengandung
janji: "Pada waktu seperti inilah Aku akan datang dan Sara akan mempunyai
seorang anak laki-laki." Tetapi
bukan hanya itu saja. Lebih terang lagi ialah Ribka yang mengandung dari satu
orang, yaitu dari Ishak, bapa leluhur kita.
Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik
atau yang jahat, --supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan
berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya-- dikatakan kepada Ribka:
"Anak
yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,"
seperti ada
tertulis:
"Aku
mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."
Jika
demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil?
Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada
Musa:
"Aku
akan menaruh belas kasihan
kepada siapa
Aku mau menaruh belas kasihan
dan Aku akan
bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."
Jadi hal itu
tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan
hati Allah. Sebab Kitab Suci berkata
kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku
memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di
seluruh bumi." Jadi Ia menaruh
belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa
yang dikehendaki-Nya.
Sekarang
kamu akan berkata kepadaku: "Jika demikian, apa lagi yang masih
disalahkan-Nya? Sebab siapa yang menentang kehendak-Nya?" Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu
membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya:
"Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas
tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai
guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang
biasa? Jadi, kalau untuk menunjukkan
murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap
benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan-- justru untuk menyatakan kekayaan
kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya
untuk kemuliaan, yaitu kita, yang telah
dipanggil-Nya bukan hanya dari antara orang Yahudi, tetapi juga dari antara
bangsa-bangsa lain, seperti yang
difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea:
"Yang
bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku
dan yang
bukan kekasih: kekasih."
Dan di
tempat, di mana akan dikatakan kepada mereka:
"Kamu
ini bukanlah umat-Ku,"
di sana akan
dikatakan kepada mereka:
"Anak-anak
Allah yang hidup."
Dan Yesaya
berseru tentang Israel: "Sekalipun jumlah anak Israel seperti pasir di
laut, namun hanya sisanya akan diselamatkan.
Sebab apa yang telah difirmankan-Nya, akan dilakukan Tuhan di atas bumi,
sempurna dan segera." Dan seperti
yang dikatakan Yesaya sebelumnya:
"Seandainya
Tuhan semesta alam tidak meninggalkan pada kita keturunan, kita sudah menjadi
seperti Sodom dan sama seperti Gomora."
Jika
demikian, apakah yang hendak kita katakan? Ini: bahwa bangsa-bangsa lain yang
tidak mengejar kebenaran, telah beroleh kebenaran, yaitu kebenaran karena
iman. Tetapi: bahwa Israel, sungguhpun
mengejar hukum yang akan mendatangkan kebenaran, tidaklah sampai kepada hukum
itu. Mengapa tidak? Karena Israel
mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena perbuatan. Mereka tersandung pada
batu sandungan, seperti ada tertulis:
"Sesungguhnya,
Aku meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan
dan sebuah
batu sandungan, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan
dipermalukan." Saudara-saudara,
keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan. Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang
mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian
yang benar. Sebab, oleh karena mereka
tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan
kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
Sebab
Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap
orang yang percaya. Sebab Musa menulis
tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan
hidup karenanya." Tetapi kebenaran
karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah
akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun, atau: "Siapakah akan turun ke jurang
maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati. Tetapi apakah katanya? Ini:
"Firman
itu dekat kepadamu,
yakni di
dalam mulutmu
dan di dalam
hatimu."
Itulah
firman iman, yang kami beritakan. Sebab
jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam
hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu
akan diselamatkan. Karena dengan hati
orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan
diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata:
"Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan." Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi
dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang,
kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.
Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan
diselamatkan.
Tetapi
bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada
Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar
tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang
memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka
dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis:
"Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
Tetapi tidak
semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: "Tuhan,
siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?" Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan
pendengaran oleh firman Kristus.
Tetapi aku
bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Memang mereka telah mendengarnya:
"Suara
mereka sampai ke seluruh dunia,
dan
perkataan mereka sampai ke ujung bumi."
Tetapi aku
bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata:
"Aku
menjadikan kamu cemburu terhadap orang-orang yang bukan umat dan
membangkitkan
amarahmu terhadap bangsa yang bebal."
Dan dengan
berani Yesaya mengatakan:
"Aku
telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku,
Aku telah
menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku."
Tetapi
tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku
kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah."
___
No comments:
Post a Comment