Akhirnya kita sampai pada akhir dari pembacaan Alkitab di tahun 2014.
Kami mengucapkan terima kasih untuk partisipasi anda dalam mengikuti dan mendukung program Ayo Baca Alkitab. Kami mohon maaf bila ada kesalahan ataupun kekurangan dalam penyajian pembacaan Alkitab selama ini. Kami berharap anda diberkati dan semakin bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus.
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai kita semua!
31 December 2014
31 Desember - Kitab Wahyu (6)
31 Desember - Wahyu
19:1-22:21
Wahyu kepada Yohanes (lanjutan)
Kemudian
dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar
orang banyak di sorga, katanya:
"Haleluya!
Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan
adalah pada Allah kita,
adalah pada Allah kita,
sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya,
karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu,
karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu,
yang merusakkan bumi dengan percabulannya;
dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu."
dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu."
Dan untuk
kedua kalinya mereka berkata:
"Haleluya! Ya, asapnya naik sampai
selama-lamanya."
Dan kedua
puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang
duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata:
"Amin, Haleluya."
Maka
kedengaranlah suatu suara dari takhta itu:
"Pujilah Allah kita, hai kamu semua
hamba-Nya,
kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!"
kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!"
Lalu aku
mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan
seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah
menjadi raja.
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai,
dan memuliakan Dia!
dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba,
dan pengantin-Nya telah siap sedia.
dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai
kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!"
(Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!"
(Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
Lalu ia
berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang
ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar,
perkataan-perkataan dari Allah." Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."
ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar,
perkataan-perkataan dari Allah." Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."
Lalu aku
melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya
bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang
dengan adil. Dan mata-Nya bagaikan nyala
api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis
suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri. Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam
darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah." Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti
Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih
bersih. Dan dari mulut-Nya keluarlah
sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan
menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam
kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa. Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis
suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala
tuan."
Lalu aku
melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara
nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya:
"Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah,
perjamuan yang besar, supaya kamu makan
daging semua raja dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan
daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua orang, baik
yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar."
Dan aku
melihat binatang itu dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka telah
berkumpul untuk melakukan peperangan melawan Penunggang kuda itu dan
tentara-Nya. Maka tertangkaplah binatang
itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda
di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima
tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya
dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh
belerang. Dan semua orang lain dibunuh
dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung
kenyang oleh daging mereka.
Lalu aku
melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan
suatu rantai besar di tangannya; ia
menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya
seribu tahun lamanya, lalu
melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya
di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir
masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit
waktu lamanya.
Lalu aku
melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka
diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang
telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman
Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga
menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan
memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu
tahun. Tetapi orang-orang mati yang lain
tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan
pertama. Berbahagia dan kuduslah ia,
yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak
berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan
Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia,
seribu tahun lamanya.
Dan setelah
masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya, dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa
pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk
berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi,
lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu.
Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan Iblis, yang menyesatkan mereka,
dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi
palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
Lalu aku
melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari
hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan
kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga
sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut
perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab
itu. Maka laut menyerahkan orang-orang
mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang
mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut
perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan
maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan
api. Dan setiap orang yang tidak
ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke
dalam lautan api itu.
Lalu aku
melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi
yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem
yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin
perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata:
"Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama
dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah
mereka. Dan Ia akan menghapus segala air
mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi
perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama
itu telah berlalu."
Ia yang
duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu
baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini
adalah tepat dan benar." Firman-Nya
lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang
Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari
mata air kehidupan. Barangsiapa menang,
ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi
anak-Ku. Tetapi orang-orang penakut,
orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh,
orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua
pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala
oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Maka
datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh
dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya:
"Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan,
mempelai Anak Domba." Lalu, di
dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia
menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari
Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan
Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata
yaspis, jernih seperti kristal. Dan
temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas
pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama
kedua belas suku Israel. Di sebelah
timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan
di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu
gerbang. Dan tembok kota itu mempunyai
dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul
Anak Domba itu.
Dan ia, yang
berkata-kata dengan aku, mempunyai suatu tongkat pengukur dari emas untuk
mengukur kota itu serta pintu-pintu gerbangnya dan temboknya. Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya
sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas
ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama. Lalu ia mengukur temboknya: seratus empat
puluh empat hasta, menurut ukuran manusia, yang adalah juga ukuran
malaikat. Tembok itu terbuat dari
permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas tulen, bagaikan kaca murni. Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi
dengan segala jenis permata. Dasar yang pertama batu yaspis, dasar yang kedua
batu nilam, dasar yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu zamrud, dasar yang kelima batu unam, dasar yang
keenam batu sardis, dasar yang ketujuh batu ratna cempaka, yang kedelapan batu
beril, yang kesembilan batu krisolit, yang kesepuluh batu krisopras, yang
kesebelas batu lazuardi dan yang kedua belas batu kecubung. Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua
belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan
kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.
Dan aku
tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah
Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.
Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya,
sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya. Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam
cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya; dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup
pada siang hari, sebab malam tidak akan ada lagi di sana; dan kekayaan dan hormat bangsa-bangsa akan
dibawa kepadanya. Tetapi tidak akan
masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau
dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak
Domba itu.
Lalu ia
menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan
mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di
seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua
belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk
menyembuhkan bangsa-bangsa. Maka tidak
akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya
dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi
mereka. Dan malam tidak akan ada lagi di
sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan
Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai
selama-lamanya.
Lalu Ia
berkata kepadaku: "Perkataan-perkataan ini tepat dan benar, dan Tuhan,
Allah yang memberi roh kepada para nabi, telah mengutus malaikat-Nya untuk
menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi."
"Sesungguhnya Aku datang
segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab
ini!"
Dan aku,
Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku
mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah
menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya. Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan
berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu,
para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah
Allah!" Lalu ia berkata kepadaku:
"Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab
waktunya sudah dekat. Barangsiapa yang
berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah
ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran;
barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"
"Sesungguhnya Aku datang segera
dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut
perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega,
Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir."
Berbahagialah
mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon
kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir,
orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan
setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar. "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk
memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah
tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang."
Roh dan
pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang
mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang
haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air
kehidupan dengan cuma-cuma!
Aku bersaksi
kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini:
"Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka
Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam
kitab ini. Dan jikalau seorang
mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah
akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang
tertulis di dalam kitab ini." Ia
yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang
segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
Kasih
karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
___
Ayo Saat
Teduh: 31 Desember – Bertumbuhlah Dalam Kasih Karunia Allah
30 December 2014
30 Desember - Kitab Wahyu (5)
30 Desember - Wahyu 15:1-18:24
Wahyu kepada Yohanes (lanjutan)
Dan aku
melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan
tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.
Dan aku
melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu
berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan
bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak
Domba, bunyinya:
"Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya
Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa!
Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan,
dan yang tidak memuliakan nama-Mu?
dan yang tidak memuliakan nama-Mu?
Sebab Engkau saja yang kudus;
karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau,
karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau,
sebab telah nyata kebenaran segala
penghakiman-Mu."
Kemudian
dari pada itu aku melihat orang membuka Bait Suci--kemah kesaksian--di
sorga. Dan ketujuh malaikat dengan
ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih
bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari
emas. Dan satu dari keempat makhluk itu
memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi
murka Allah, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya. Dan Bait Suci itu dipenuhi asap karena
kemuliaan Allah dan karena kuasa-Nya, dan seorangpun tidak dapat memasuki Bait
Suci itu, sebelum berakhir ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu.
Dan aku
mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh
malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke
atas bumi."
Maka
pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka
timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai
tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya.
Dan malaikat
yang kedua menumpahkan cawannya ke atas laut; maka airnya menjadi darah,
seperti darah orang mati dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam
laut.
Dan malaikat
yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan
semuanya menjadi darah.
Dan aku
mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: "Adil Engkau,
Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan
hukuman ini. Karena mereka telah
menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi
mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka!" Dan aku mendengar mezbah itu berkata:
"Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala
penghakiman-Mu."
Dan malaikat
yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi kuasa
untuk menghanguskan manusia dengan api. Dan
manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat nama
Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat
untuk memuliakan Dia.
Dan malaikat
yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta binatang itu dan kerajaannya
menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan, dan mereka menghujat Allah yang di sorga
karena kesakitan dan karena bisul mereka, tetapi mereka tidak bertobat dari
perbuatan-perbuatan mereka.
Dan malaikat
yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu
keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah
timur. Dan aku melihat dari mulut naga
dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis
yang menyerupai katak. Itulah roh-roh
setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan
raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari
besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.
"Lihatlah, Aku datang seperti
pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan
pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan
kemaluannya."
Lalu ia
mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut
Harmagedon.
Dan malaikat
yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci
kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah
terlaksana." Maka memancarlah kilat
dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti
belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi
itu. Lalu terbelahlah kota besar itu
menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan
kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya. Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak
ditemukan lagi gunung-gunung. Dan hujan
es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia
menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat
dahsyat.
Lalu
datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan
berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan
atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya. Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat
cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur
percabulannya." Dalam roh aku
dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas
seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat.
Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain
kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada
suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu
rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian
bumi." Dan aku melihat perempuan
itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus.
Dan ketika
aku melihatnya, aku sangat heran. Lalu
kata malaikat itu kepadaku: "Mengapa engkau heran? Aku akan mengatakan
kepadamu rahasia perempuan itu dan rahasia binatang yang memikulnya, binatang
yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh itu.
Adapun
binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul
dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di
bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia
dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada,
namun tidak ada, dan akan muncul lagi. Yang
penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat: ketujuh kepala itu adalah
tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk, ketujuhnya adalah juga tujuh raja: lima di
antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan yang lain belum datang, dan jika ia
datang, ia akan tinggal seketika saja. Dan
binatang yang pernah ada dan yang sekarang tidak ada itu, ia sendiri adalah
raja kedelapan dan namun demikian satu dari ketujuh itu dan ia menuju kepada
kebinasaan. Dan kesepuluh tanduk yang
telah kaulihat itu adalah sepuluh raja, yang belum mulai memerintah, tetapi
satu jam lamanya mereka akan menerima kuasa sebagai raja, bersama-sama dengan
binatang itu. Mereka seia sekata,
kekuatan dan kekuasaan mereka mereka berikan kepada binatang itu. Mereka akan berperang melawan Anak Domba.
Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala
tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan
menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang
setia."
Lalu ia
berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur
itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa. Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu
serta binatang itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia
menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya
dengan api. Sebab Allah telah menerangi
hati mereka untuk melakukan kehendak-Nya dengan seia sekata dan untuk
memberikan pemerintahan mereka kepada binatang itu, sampai segala firman Allah
telah digenapi. Dan perempuan yang telah
kaulihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di
bumi."
Kemudian
dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai
kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya. Dan ia berseru dengan suara yang kuat,
katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah
menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis
dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci, karena semua bangsa telah minum dari anggur
hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan
pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa
nafsunya."
Lalu aku
mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku,
pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya,
dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya. Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun
sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya. Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga
membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya,
campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya; berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan,
sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di
dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan
pernah berkabung. Sebab itu segala
malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan
kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi
dia, adalah kuat."
Dan
raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan
dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang
membakarnya. Mereka akan berdiri
jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka,
celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu
jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!"
Dan
pedagang-pedagang di bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak ada
orang lagi yang membeli barang-barang mereka,
yaitu barang-barang dagangan dari emas dan perak, permata dan mutiara,
dari lenan halus dan kain ungu, dari sutera dan kain kirmizi, pelbagai jenis
barang dari kayu yang harum baunya, pelbagai jenis barang dari gading, pelbagai
jenis barang dari kayu yang mahal, dari tembaga, besi dan pualam, kulit manis dan rempah-rempah, wangi-wangian,
mur dan kemenyan, anggur, minyak, tepung halus dan gandum, lembu sapi, domba,
kuda dan kereta, budak dan bahkan nyawa manusia. Dan mereka akan berkata: "Sudah lenyap
buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang
dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi."
Mereka yang
memperdagangkan barang-barang itu, yang telah menjadi kaya oleh dia, akan
berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya, dan sambil menangis dan
meratap, mereka berkata: "Celaka,
celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain
kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam
satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."
Dan setiap
nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal dan semua orang yang mata
pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh,
dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya, katanya:
"Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?"
Dan mereka
menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan
meratap, katanya: "Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang,
yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal,
sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa.
Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus,
rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia
karena kamu."
Dan seorang
malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu
melemparkannya ke dalam laut, katanya:
"Demikianlah Babel, kota besar itu,
akan dilemparkan dengan keras ke bawah,
dan ia tidak akan ditemukan lagi.
akan dilemparkan dengan keras ke bawah,
dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Dan suara pemain-pemain kecapi dan
penyanyi-penyanyi,
dan peniup-peniup seruling dan sangkakala,
tidak akan kedengaran lagi di dalammu,
dan peniup-peniup seruling dan sangkakala,
tidak akan kedengaran lagi di dalammu,
dan seorang yang ahli dalam sesuatu kesenian
tidak akan ditemukan lagi di dalammu,
tidak akan ditemukan lagi di dalammu,
dan suara kilangan
tidak akan kedengaran lagi di dalammu.
tidak akan kedengaran lagi di dalammu.
Dan cahaya lampu
tidak akan bersinar lagi di dalammu,
tidak akan bersinar lagi di dalammu,
dan suara mempelai laki-laki dan pengantin
perempuan
tidak akan kedengaran lagi di dalammu.
tidak akan kedengaran lagi di dalammu.
Karena pedagang-pedagangmu adalah
pembesar-pembesar di bumi,
oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan."
oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan."
Dan di
dalamnya terdapat darah nabi-nabi dan orang-orang kudus dan darah semua orang,
yang dibunuh di bumi.
___
29 December 2014
29 Desember - Kitab Wahyu (4)
29 Desember - Wahyu
11:1-14:20
Wahyu kepada Yohanes (lanjutan)
Kemudian
diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan
kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah
dan mereka yang beribadah di dalamnya. Tetapi
kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau
mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka
akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya." Dan Aku akan memberi tugas kepada dua
saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh
hari lamanya.
Mereka
adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan
semesta alam. Dan jikalau ada orang yang
hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua
musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang
itu harus mati secara itu. Mereka
mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka
bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi
darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali
mereka menghendakinya.
Dan apabila
mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang yang muncul dari
jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka. Dan mayat mereka akan terletak di atas jalan
raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan
mereka disalibkan. Dan orang-orang dari
segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah
hari lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka
dikuburkan. Dan mereka yang diam di atas
bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan berpesta dan saling
mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang
yang diam di atas bumi.
Tiga
setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka,
sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat
takut. Dan orang-orang itu mendengar
suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: "Naiklah ke
mari!" Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh
musuh-musuh mereka.
Pada saat
itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan sepersepuluh bagian dari kota itu
rubuh, dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu dan orang-orang lain
sangat ketakutan, lalu memuliakan Allah yang di sorga.
Celaka yang
kedua sudah lewat: lihatlah, celaka yang ketiga segera menyusul.
Lalu
malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara
nyaring di dalam sorga, katanya:
"Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan
kita dan Dia yang diurapi-Nya,
dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."
dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."
Dan kedua
puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka,
tersungkur dan menyembah Allah, sambil
berkata:
"Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan,
Allah,
Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada,
Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada,
karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar
dan telah mulai memerintah sebagai raja
dan telah mulai memerintah sebagai raja
dan semua bangsa telah marah,
tetapi amarah-Mu telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi
tetapi amarah-Mu telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi
dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu,
nabi-nabi dan orang-orang kudus
nabi-nabi dan orang-orang kudus
dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu,
kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar
kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar
dan untuk membinasakan barangsiapa yang
membinasakan bumi."
Maka
terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya
di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan
hujan es lebat.
Maka
tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya. Ia sedang
mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak
kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda
yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar,
berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh
mahkota. Dan ekornya menyeret sepertiga
dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi.
Dan naga itu
berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya,
segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan
semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari
kepada Allah dan ke takhta-Nya. Perempuan
itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh
Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari
lamanya.
Maka
timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang
melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka
tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan
naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan
seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama
dengan malaikat-malaikatnya.
Dan aku
mendengar suara yang nyaring di sorga berkata:
"Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa
dan pemerintahan Allah kita,
dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya,
dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya,
karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa
saudara-saudara kita,
yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba,
dan oleh perkataan kesaksian mereka.
dan oleh perkataan kesaksian mereka.
Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka
sampai ke dalam maut.
sampai ke dalam maut.
Karena itu bersukacitalah, hai sorga
dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya,
dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya,
celakalah kamu, hai bumi dan laut!
karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat,
karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat,
karena ia tahu, bahwa waktunya sudah
singkat."
Dan ketika
naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan
yang melahirkan Anak laki-laki itu. Kepada
perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia
terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat
ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air,
sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu. Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia
membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari
mulutnya. Maka marahlah naga itu kepada
perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti
hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.
Lalu aku
melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala
tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya
tertulis nama-nama hujat. Binatang yang
kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan
mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya,
dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka
yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh.
Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu. Dan mereka menyembah naga itu, karena ia
memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu,
sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah
yang dapat berperang melawan dia?" Dan
kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya
diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat
Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di
sorga. Dan ia diperkenankan untuk
berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya
diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa. Dan semua orang yang diam di atas bumi akan
menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan
di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.
Barangsiapa
bertelinga, hendaklah ia mendengar!
Barangsiapa
ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh
dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang.
Yang penting
di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.
Dan aku
melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama
seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu
dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua
penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh. Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat,
bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi
dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan
mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka
mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang
tetap hidup itu. Dan kepadanya diberikan
kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung
binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang
tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya
atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada
dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat
membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama
binatang itu atau bilangan namanya.
Yang penting
di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung
bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan
bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Dan aku
melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan
Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya
dan nama Bapa-Nya. Dan aku mendengar
suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang
dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang
memetik kecapinya. Mereka menyanyikan
suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua
itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada
seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan
dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan.
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.
Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan
bagi Anak Domba itu. Dan di dalam mulut
mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Dan aku
melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada
Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan
kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring:
"Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat
penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan
laut dan semua mata air."
Dan seorang
malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh,
sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan
anggur hawa nafsu cabulnya." Dan
seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan
suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan
menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah,
yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa
dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata
Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa
mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak
henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya
itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."
Yang penting
di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan
iman kepada Yesus.
Dan aku
mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang
mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata
Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena
segala perbuatan mereka menyertai mereka."
Dan aku
melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang
seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah
sabit tajam di tangan-Nya. Maka
keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara
nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu
dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah
masak." Dan Ia, yang duduk di atas
awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumipun dituailah.
Dan seorang
malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah
sabit tajam. Dan seorang malaikat lain
datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring
kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: "Ayunkanlah
sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena
buahnya sudah masak." Lalu malaikat
itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi
dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar
kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan
jauhnya dua ratus mil.
___
28 December 2014
28 Desember - Kitab Wahyu (3)
28 Desember - Wahyu
7:1-10:11
Wahyu kepada Yohanes (lanjutan)
Kemudian
dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan
mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat,
atau di laut atau di pohon-pohon. Dan
aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia
membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada
keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau
laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada
dahi mereka!"
Dan aku
mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu
yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
Dari suku
Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan,
dari suku
Ruben dua belas ribu,
dari suku
Gad dua belas ribu,
dari suku
Asyer dua belas ribu,
dari suku
Naftali dua belas ribu,
dari suku
Manasye dua belas ribu,
dari suku
Simeon dua belas ribu,
dari suku
Lewi dua belas ribu,
dari suku
Isakhar dua belas ribu,
dari suku
Zebulon dua belas ribu,
dari suku
Yusuf dua belas ribu,
dari suku
Benyamin dua belas ribu.
Kemudian
dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang
tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan
bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah
putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru:
"Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di
atas takhta dan bagi Anak Domba!"
Dan semua malaikat berdiri
mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di
hadapan takhta itu dan menyembah Allah, sambil
berkata:
"Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat
dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai
selama-lamanya! Amin!"
Dan seorang
dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai
jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?" Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan
mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah
orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci
jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta
Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas
takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga
lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta
itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan.
Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Dan ketika
Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga,
kira-kira setengah jam lamanya. Lalu aku
melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka
diberikan tujuh sangkakala.
Maka
datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan
sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk
dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas
di hadapan takhta itu. Maka naiklah asap
kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu
ke hadapan Allah. Lalu malaikat itu
mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya
ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.
Dan ketujuh
malaikat yang memegang ketujuh sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup
sangkakala.
Lalu
malaikat yang pertama meniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es, dan api,
bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah
sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh
rumput-rumputan hijau.
Lalu
malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar,
yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga dari laut
itu menjadi darah, dan matilah sepertiga
dari segala makhluk yang bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari
semua kapal.
Lalu
malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah
bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari
sungai-sungai dan mata-mata air. Nama
bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan
banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.
Lalu
malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari
matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga
sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang
dan demikian juga malam hari.
Lalu aku
melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang di tengah langit dan berkata
dengan suara nyaring: "Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas
bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup
sangkakalanya."
Lalu
malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang
jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang
jurang maut. Maka dibukanyalah pintu
lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur
besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu. Dan dari asap itu berkeluaranlah
belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti
kuasa kalajengking-kalajeng di bumi. Dan
kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi
atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak
memakai meterai Allah di dahinya. Dan
mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk
menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan
kalajengking, apabila ia menyengat manusia.
Dan pada masa itu orang-orang akan mencari maut, tetapi mereka tidak
akan menemukannya, dan mereka akan ingin mati, tetapi maut lari dari
mereka.
Dan rupa
belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan, dan di
atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas, dan muka mereka
sama seperti muka manusia, dan rambut
mereka sama seperti rambut perempuan dan gigi mereka sama seperti gigi
singa, dan dada mereka sama seperti baju
zirah, dan bunyi sayap mereka bagaikan bunyi kereta-kereta yang ditarik banyak
kuda, yang sedang lari ke medan peperangan.
Dan ekor mereka sama seperti kalajengking dan ada sengatnya, dan di
dalam ekor mereka itu terdapat kuasa mereka untuk menyakiti manusia, lima bulan
lamanya. Dan raja yang memerintah mereka
ialah malaikat jurang maut; namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam
bahasa Yunani ialah Apolion. Celaka yang
pertama sudah lewat. Sekarang akan menyusul dua celaka lagi.
Lalu
malaikat yang keenam meniup sangkakalanya, dan aku mendengar suatu suara keluar
dari keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Allah, dan berkata kepada malaikat yang keenam yang
memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat
sungai besar Efrat itu." Maka
dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari, bulan
dan tahun untuk membunuh sepertiga dari umat manusia. Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu
laksa pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka. Maka demikianlah aku melihat dalam penglihatan
ini kuda-kuda dan orang-orang yang menungganginya; mereka memakai baju zirah,
merah api dan biru dan kuning belerang warnanya; kepala kuda-kuda itu sama
seperti kepala singa, dan dari mulutnya keluar api, dan asap dan belerang. Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga
dari umat manusia, yaitu oleh api, dan asap dan belerang, yang keluar dari
mulutnya. Sebab kuasa kuda-kuda itu
terdapat di dalam mulutnya dan di dalam ekornya. Sebab ekornya sama seperti
ular; mereka berkepala dan dengan kepala mereka itu mereka mendatangkan
kerusakan.
Tetapi
manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari
perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan
berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak
dapat melihat atau mendengar atau berjalan,
dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan
pencurian.
Dan aku
melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan,
dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan
kakinya bagaikan tiang api. Dalam
tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan
kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi, dan ia berseru dengan suara nyaring sama
seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu
memperdengarkan suaranya. Dan sesudah
ketujuh guruh itu selesai berbicara, aku mau menuliskannya, tetapi aku
mendengar suatu suara dari sorga berkata: "Meteraikanlah apa yang
dikatakan oleh ketujuh guruh itu dan janganlah engkau menuliskannya!"
Dan malaikat
yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya
ke langit, dan ia bersumpah demi Dia
yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala
isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya:
"Tidak akan ada penundaan lagi! Tetapi
pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh, yaitu apabila ia meniup
sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia Allah, seperti yang telah
Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi."
Dan suara
yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya:
"Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang
berdiri di atas laut dan di atas bumi itu." Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan
meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya
kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa
pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu." Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan
malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu,
tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya. Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus
bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja."
___
Ayo Saat
Teduh: 28 Desember – Undangan Untuk Berdoa Di Tahta Kasih Karunia (2)
27 December 2014
27 Desember - Kitab Wahyu (2)
27 Desember - Wahyu
3:1-6:17
Wahyu kepada Yohanes (lanjutan)
"Dan tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Sardis:
Inilah firman Dia, yang memiliki
ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau
dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah,
dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak
satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah
menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau
tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada
waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya;
mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak
untuk itu.
Barangsiapa menang, ia akan dikenakan
pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab
kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan
para malaikat-Nya.
Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
"Dan tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Filadelfia:
Inilah firman dari Yang Kudus, Yang
Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat
menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku
telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu
bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau
tidak menyangkal nama-Ku. Lihatlah,
beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang
Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan
Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan
tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau. Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun
menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang
akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi. Aku datang segera. Peganglah apa yang ada
padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu.
Barangsiapa menang, ia akan
Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi
dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu
Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang
baru.
Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
"Dan tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Laodikia:
Inilah firman dari Amin, Saksi yang
setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas.
Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan
memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena
engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak
kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan
malang, miskin, buta dan telanjang, maka
Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah
dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya
engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan
lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar;
sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan
mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku
akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia
bersama-sama dengan Aku.
Barangsiapa menang, ia akan
Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah
menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
Kemudian
dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan
suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi
sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang
harus terjadi sesudah ini. Segera aku
dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta
itu duduk Seorang. Dan Dia yang duduk di
takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu
pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya. Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat
takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai
pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka. Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi
guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah
ketujuh Roh Allah. Dan di hadapan takhta
itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di
sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di
sebelah belakang. Adapun makhluk yang
pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan
makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang
keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang. Dan keempat makhluk itu masing-masing
bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan
dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam:
"Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang
Mahakuasa,
yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
Dan setiap
kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan
syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai
selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua
puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan
mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan
mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
"Ya Tuhan dan Allah kami,
Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa;
Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa;
sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu;
dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
Maka aku
melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan
kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan
tujuh meterai. Dan aku melihat seorang
malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah
yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka
meterai-meterainya?" Tetapi tidak
ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang
dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya,
karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab
itu ataupun melihat sebelah dalamnya. Lalu
berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis!
Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga
Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
Maka aku
melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah
tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh
dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima
gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu,
tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak
Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan
kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. Dan
mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya:
"Engkau layak menerima gulungan kitab itu
dan membuka meterai-meterainya;
dan membuka meterai-meterainya;
karena Engkau telah disembelih
dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu
kerajaan,
dan menjadi imam-imam bagi Allah kita,
dan menjadi imam-imam bagi Allah kita,
dan mereka akan memerintah sebagai raja di
bumi."
Maka aku
melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk
dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring:
"Anak Domba yang disembelih itu layak untuk
menerima kuasa,
dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"
dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"
Dan aku
mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi
dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata:
"Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi
Anak Domba, adalah puji-pujian
dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"
dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"
Dan keempat
makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan
menyembah.
Maka aku
melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku
mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan
bunyi guruh: "Mari!" Dan aku
melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya
memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju
sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.
Dan ketika
Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua
berkata: "Mari!" Dan majulah
seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya
dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga
mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang
besar.
Dan ketika
Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga
berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam
dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. Dan aku mendengar seperti ada suara di
tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan
tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur
itu."
Dan ketika
Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang
keempat berkata: "Mari!" Dan
aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang
menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka
diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan
dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di
bumi.
Dan ketika
Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah
jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena
kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka
berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa
yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami
kepada mereka yang diam di bumi?" Dan
kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka
dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap
jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama
seperti mereka.
Maka aku
melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya
terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung
rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke
atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia
digoncang angin yang kencang. Maka menyusutlah
langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan
pulau-pulau dari tempatnya. Dan
raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang
kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka
bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan
kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah
kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba
itu." Sebab sudah tiba hari besar
murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?
___
Ayo Saat
Teduh: 27 Desember – Undangan Untuk Berdoa Di Tahta Kasih Karunia (1)
Subscribe to:
Posts (Atom)