30 Desember - Wahyu 15:1-18:24
Wahyu kepada Yohanes (lanjutan)
Dan aku
melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan
tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.
Dan aku
melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu
berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan
bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak
Domba, bunyinya:
"Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya
Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa!
Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan,
dan yang tidak memuliakan nama-Mu?
dan yang tidak memuliakan nama-Mu?
Sebab Engkau saja yang kudus;
karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau,
karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau,
sebab telah nyata kebenaran segala
penghakiman-Mu."
Kemudian
dari pada itu aku melihat orang membuka Bait Suci--kemah kesaksian--di
sorga. Dan ketujuh malaikat dengan
ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih
bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari
emas. Dan satu dari keempat makhluk itu
memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi
murka Allah, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya. Dan Bait Suci itu dipenuhi asap karena
kemuliaan Allah dan karena kuasa-Nya, dan seorangpun tidak dapat memasuki Bait
Suci itu, sebelum berakhir ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu.
Dan aku
mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh
malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke
atas bumi."
Maka
pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka
timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai
tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya.
Dan malaikat
yang kedua menumpahkan cawannya ke atas laut; maka airnya menjadi darah,
seperti darah orang mati dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam
laut.
Dan malaikat
yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan
semuanya menjadi darah.
Dan aku
mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: "Adil Engkau,
Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan
hukuman ini. Karena mereka telah
menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi
mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka!" Dan aku mendengar mezbah itu berkata:
"Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala
penghakiman-Mu."
Dan malaikat
yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi kuasa
untuk menghanguskan manusia dengan api. Dan
manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat nama
Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat
untuk memuliakan Dia.
Dan malaikat
yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta binatang itu dan kerajaannya
menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan, dan mereka menghujat Allah yang di sorga
karena kesakitan dan karena bisul mereka, tetapi mereka tidak bertobat dari
perbuatan-perbuatan mereka.
Dan malaikat
yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu
keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah
timur. Dan aku melihat dari mulut naga
dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis
yang menyerupai katak. Itulah roh-roh
setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan
raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari
besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.
"Lihatlah, Aku datang seperti
pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan
pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan
kemaluannya."
Lalu ia
mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut
Harmagedon.
Dan malaikat
yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci
kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah
terlaksana." Maka memancarlah kilat
dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti
belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi
itu. Lalu terbelahlah kota besar itu
menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan
kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya. Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak
ditemukan lagi gunung-gunung. Dan hujan
es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia
menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat
dahsyat.
Lalu
datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan
berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan
atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya. Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat
cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur
percabulannya." Dalam roh aku
dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas
seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat.
Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain
kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada
suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu
rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian
bumi." Dan aku melihat perempuan
itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus.
Dan ketika
aku melihatnya, aku sangat heran. Lalu
kata malaikat itu kepadaku: "Mengapa engkau heran? Aku akan mengatakan
kepadamu rahasia perempuan itu dan rahasia binatang yang memikulnya, binatang
yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh itu.
Adapun
binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul
dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di
bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia
dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada,
namun tidak ada, dan akan muncul lagi. Yang
penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat: ketujuh kepala itu adalah
tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk, ketujuhnya adalah juga tujuh raja: lima di
antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan yang lain belum datang, dan jika ia
datang, ia akan tinggal seketika saja. Dan
binatang yang pernah ada dan yang sekarang tidak ada itu, ia sendiri adalah
raja kedelapan dan namun demikian satu dari ketujuh itu dan ia menuju kepada
kebinasaan. Dan kesepuluh tanduk yang
telah kaulihat itu adalah sepuluh raja, yang belum mulai memerintah, tetapi
satu jam lamanya mereka akan menerima kuasa sebagai raja, bersama-sama dengan
binatang itu. Mereka seia sekata,
kekuatan dan kekuasaan mereka mereka berikan kepada binatang itu. Mereka akan berperang melawan Anak Domba.
Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala
tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan
menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang
setia."
Lalu ia
berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur
itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa. Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu
serta binatang itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia
menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya
dengan api. Sebab Allah telah menerangi
hati mereka untuk melakukan kehendak-Nya dengan seia sekata dan untuk
memberikan pemerintahan mereka kepada binatang itu, sampai segala firman Allah
telah digenapi. Dan perempuan yang telah
kaulihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di
bumi."
Kemudian
dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai
kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya. Dan ia berseru dengan suara yang kuat,
katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah
menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis
dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci, karena semua bangsa telah minum dari anggur
hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan
pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa
nafsunya."
Lalu aku
mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku,
pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya,
dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya. Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun
sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya. Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga
membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya,
campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya; berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan,
sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di
dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan
pernah berkabung. Sebab itu segala
malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan
kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi
dia, adalah kuat."
Dan
raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan
dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang
membakarnya. Mereka akan berdiri
jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka,
celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu
jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!"
Dan
pedagang-pedagang di bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak ada
orang lagi yang membeli barang-barang mereka,
yaitu barang-barang dagangan dari emas dan perak, permata dan mutiara,
dari lenan halus dan kain ungu, dari sutera dan kain kirmizi, pelbagai jenis
barang dari kayu yang harum baunya, pelbagai jenis barang dari gading, pelbagai
jenis barang dari kayu yang mahal, dari tembaga, besi dan pualam, kulit manis dan rempah-rempah, wangi-wangian,
mur dan kemenyan, anggur, minyak, tepung halus dan gandum, lembu sapi, domba,
kuda dan kereta, budak dan bahkan nyawa manusia. Dan mereka akan berkata: "Sudah lenyap
buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang
dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi."
Mereka yang
memperdagangkan barang-barang itu, yang telah menjadi kaya oleh dia, akan
berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya, dan sambil menangis dan
meratap, mereka berkata: "Celaka,
celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain
kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam
satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."
Dan setiap
nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal dan semua orang yang mata
pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh,
dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya, katanya:
"Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?"
Dan mereka
menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan
meratap, katanya: "Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang,
yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal,
sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa.
Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus,
rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia
karena kamu."
Dan seorang
malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu
melemparkannya ke dalam laut, katanya:
"Demikianlah Babel, kota besar itu,
akan dilemparkan dengan keras ke bawah,
dan ia tidak akan ditemukan lagi.
akan dilemparkan dengan keras ke bawah,
dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Dan suara pemain-pemain kecapi dan
penyanyi-penyanyi,
dan peniup-peniup seruling dan sangkakala,
tidak akan kedengaran lagi di dalammu,
dan peniup-peniup seruling dan sangkakala,
tidak akan kedengaran lagi di dalammu,
dan seorang yang ahli dalam sesuatu kesenian
tidak akan ditemukan lagi di dalammu,
tidak akan ditemukan lagi di dalammu,
dan suara kilangan
tidak akan kedengaran lagi di dalammu.
tidak akan kedengaran lagi di dalammu.
Dan cahaya lampu
tidak akan bersinar lagi di dalammu,
tidak akan bersinar lagi di dalammu,
dan suara mempelai laki-laki dan pengantin
perempuan
tidak akan kedengaran lagi di dalammu.
tidak akan kedengaran lagi di dalammu.
Karena pedagang-pedagangmu adalah
pembesar-pembesar di bumi,
oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan."
oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan."
Dan di
dalamnya terdapat darah nabi-nabi dan orang-orang kudus dan darah semua orang,
yang dibunuh di bumi.
___
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete