27 Desember - Wahyu
3:1-6:17
Wahyu kepada Yohanes (lanjutan)
"Dan tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Sardis:
Inilah firman Dia, yang memiliki
ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau
dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah,
dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak
satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah
menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau
tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada
waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya;
mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak
untuk itu.
Barangsiapa menang, ia akan dikenakan
pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab
kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan
para malaikat-Nya.
Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
"Dan tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Filadelfia:
Inilah firman dari Yang Kudus, Yang
Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat
menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku
telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu
bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau
tidak menyangkal nama-Ku. Lihatlah,
beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang
Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan
Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan
tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau. Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun
menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang
akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi. Aku datang segera. Peganglah apa yang ada
padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu.
Barangsiapa menang, ia akan
Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi
dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu
Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang
baru.
Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
"Dan tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Laodikia:
Inilah firman dari Amin, Saksi yang
setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas.
Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan
memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena
engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak
kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan
malang, miskin, buta dan telanjang, maka
Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah
dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya
engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan
lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar;
sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan
mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku
akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia
bersama-sama dengan Aku.
Barangsiapa menang, ia akan
Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah
menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
Kemudian
dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan
suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi
sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang
harus terjadi sesudah ini. Segera aku
dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta
itu duduk Seorang. Dan Dia yang duduk di
takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu
pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya. Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat
takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai
pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka. Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi
guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah
ketujuh Roh Allah. Dan di hadapan takhta
itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di
sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di
sebelah belakang. Adapun makhluk yang
pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan
makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang
keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang. Dan keempat makhluk itu masing-masing
bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan
dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam:
"Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang
Mahakuasa,
yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
Dan setiap
kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan
syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai
selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua
puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan
mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan
mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
"Ya Tuhan dan Allah kami,
Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa;
Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa;
sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu;
dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
Maka aku
melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan
kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan
tujuh meterai. Dan aku melihat seorang
malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah
yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka
meterai-meterainya?" Tetapi tidak
ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang
dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya,
karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab
itu ataupun melihat sebelah dalamnya. Lalu
berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis!
Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga
Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
Maka aku
melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah
tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh
dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima
gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu,
tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak
Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan
kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. Dan
mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya:
"Engkau layak menerima gulungan kitab itu
dan membuka meterai-meterainya;
dan membuka meterai-meterainya;
karena Engkau telah disembelih
dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu
kerajaan,
dan menjadi imam-imam bagi Allah kita,
dan menjadi imam-imam bagi Allah kita,
dan mereka akan memerintah sebagai raja di
bumi."
Maka aku
melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk
dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring:
"Anak Domba yang disembelih itu layak untuk
menerima kuasa,
dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"
dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"
Dan aku
mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi
dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata:
"Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi
Anak Domba, adalah puji-pujian
dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"
dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"
Dan keempat
makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan
menyembah.
Maka aku
melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku
mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan
bunyi guruh: "Mari!" Dan aku
melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya
memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju
sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.
Dan ketika
Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua
berkata: "Mari!" Dan majulah
seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya
dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga
mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang
besar.
Dan ketika
Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga
berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam
dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. Dan aku mendengar seperti ada suara di
tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan
tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur
itu."
Dan ketika
Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang
keempat berkata: "Mari!" Dan
aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang
menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka
diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan
dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di
bumi.
Dan ketika
Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah
jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena
kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka
berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa
yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami
kepada mereka yang diam di bumi?" Dan
kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka
dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap
jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama
seperti mereka.
Maka aku
melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya
terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung
rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke
atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia
digoncang angin yang kencang. Maka menyusutlah
langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan
pulau-pulau dari tempatnya. Dan
raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang
kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka
bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan
kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah
kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba
itu." Sebab sudah tiba hari besar
murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?
___
Ayo Saat
Teduh: 27 Desember – Undangan Untuk Berdoa Di Tahta Kasih Karunia (1)
No comments:
Post a Comment