01 Desember - 2
Korintus 11:1-13:13; Kisah Para Rasul 20:7-12
Surat Paulus Yang Kedua
Kepada Jemaat Di Korintus (lanjutan)
Alangkah baiknya, jika kamu sabar terhadap
kebodohanku yang kecil itu. Memang kamu sabar terhadap aku! Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu
ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk
membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu
disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa
diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang
lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang
lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah
kamu terima. Tetapi menurut pendapatku
sedikitpun aku tidak kurang dari pada rasul-rasul yang tak ada taranya
itu. Jikalau aku kurang paham dalam hal
berkata-kata, tidaklah demikian dalam hal pengetahuan; sebab kami telah
menyatakannya kepada kamu pada segala waktu dan di dalam segala hal.
Apakah aku berbuat salah, jika aku
merendahkan diri untuk meninggikan kamu, karena aku memberitakan Injil Allah
kepada kamu dengan cuma-cuma? Jemaat-jemaat
lain telah kurampok dengan menerima tunjangan dari mereka, supaya aku dapat
melayani kamu! Dan ketika aku dalam
kekurangan di tengah-tengah kamu, aku tidak menyusahkan seorangpun, sebab apa
yang kurang padaku, dicukupkan oleh saudara-saudara yang datang dari Makedonia.
Dalam segala hal aku menjaga diriku, supaya jangan menjadi beban bagi kamu, dan
aku akan tetap berbuat demikian. Demi
kebenaran Kristus di dalam diriku, aku tegaskan, bahwa kemegahanku itu tidak
akan dirintangi oleh siapapun di daerah-daerah Akhaya. Mengapa tidak? Apakah karena aku tidak
mengasihi kamu? Allah mengetahuinya.
Tetapi apa yang kulakukan, akan tetap
kulakukan untuk mencegah mereka yang mencari kesempatan guna menyatakan, bahwa
mereka sama dengan kami dalam hal yang dapat dimegahkan. Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul
palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab
Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.
Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar
sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan
perbuatan mereka.
Kuulangi lagi: jangan hendaknya ada orang
yang menganggap aku bodoh. Dan jika kamu juga menganggap demikian, terimalah
aku sebagai orang bodoh supaya akupun boleh bermegah sedikit. Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan
sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai seorang
bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah. Karena banyak orang yang bermegah secara
duniawi, aku mau bermegah juga. Sebab
kamu suka sabar terhadap orang bodoh, karena kamu begitu bijaksana: karena kamu sabar, jika orang memperhambakan
kamu, jika orang menghisap kamu, jika orang menguasai kamu, jika orang berlaku
angkuh terhadap kamu, jika orang menampar kamu.
Dengan sangat malu aku harus mengakui, bahwa dalam hal semacam itu kami
terlalu lemah.
Tetapi jika orang-orang lain berani
membanggakan sesuatu, maka akupun--aku berkata dalam kebodohan--berani
juga! Apakah mereka orang Ibrani? Aku
juga orang Ibrani! Apakah mereka orang Israel? Aku juga orang Israel. Apakah
mereka keturunan Abraham? Aku juga keturunan Abraham! Apakah mereka pelayan Kristus? --aku berkata
seperti orang gila--aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih
sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya
maut. Lima kali aku disesah orang
Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari
dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku
terkatung-katung di tengah laut. Dalam
perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari
pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di
kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak
saudara-saudara palsu. Aku banyak
berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan
dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain
lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat. Jika ada orang merasa lemah, tidakkah aku
turut merasa lemah? Jika ada orang tersandung, tidakkah hatiku hancur oleh
dukacita?
Jika aku harus bermegah, maka aku akan
bermegah atas kelemahanku. Allah, yaitu
Bapa dari Yesus, Tuhan kita, yang terpuji sampai selama-lamanya, tahu, bahwa
aku tidak berdusta. Di Damsyik wali negeri
raja Aretas menyuruh mengawal kota orang-orang Damsyik untuk menangkap
aku. Tetapi dalam sebuah keranjang aku
diturunkan dari sebuah tingkap ke luar tembok kota dan dengan demikian aku
terluput dari tangannya.
Aku harus bermegah, sekalipun memang hal
itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan
penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan. Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas
tahun yang lampau--entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh,
aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--orang itu tiba-tiba diangkat ke
tingkat yang ketiga dari sorga. Aku juga
tahu tentang orang itu, --entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak
tahu, Allah yang mengetahuinya-- ia
tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan,
yang tidak boleh diucapkan manusia. Atas
orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan
bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku.
Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi,
karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada
orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau
yang mereka dengar dari padaku.
Dan supaya aku jangan meninggikan diri
karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di
dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku
jangan meninggikan diri. Tentang hal itu
aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari
padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah
kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi
sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku,
supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di
dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab
jika aku lemah, maka aku kuat.
Sungguh aku telah menjadi bodoh; tetapi
kamu yang memaksa aku. Sebenarnya aku harus kamu puji. Karena meskipun aku
tidak berarti sedikitpun, namun di dalam segala hal aku tidak kalah terhadap
rasul-rasul yang luar biasa itu. Segala
sesuatu yang membuktikan, bahwa aku adalah seorang rasul, telah dilakukan di
tengah-tengah kamu dengan segala kesabaran oleh tanda-tanda, mujizat-mujizat
dan kuasa-kuasa. Sebab dalam hal manakah
kamu dikebelakangkan dibandingkan dengan jemaat-jemaat lain, selain dari pada
dalam hal ini, yaitu bahwa aku sendiri tidak menjadi suatu beban kepada kamu?
Maafkanlah ketidakadilanku ini! Sesungguhnya
sekarang sudah untuk ketiga kalinya aku siap untuk mengunjungi kamu, dan aku
tidak akan merupakan suatu beban bagi kamu. Sebab bukan hartamu yang kucari,
melainkan kamu sendiri. Karena bukan anak-anak yang harus mengumpulkan harta
untuk orang tuanya, melainkan orang tualah untuk anak-anaknya. Karena itu aku suka mengorbankan milikku,
bahkan mengorbankan diriku untuk kamu. Jadi jika aku sangat mengasihi kamu,
masakan aku semakin kurang dikasihi?
Baiklah, aku sendiri tidak merupakan
suatu beban bagi kamu, tetapi--kamu katakan--dalam kelicikanku aku telah
menjerat kamu dengan tipu daya. Jadi
pernahkah aku mengambil untung dari pada kamu oleh seorang dari antara mereka,
yang kuutus kepada kamu? Memang aku
telah meminta Titus untuk pergi dan bersama-sama dengan dia aku mengutus
saudara yang lain itu. Adakah Titus mengambil untung dari pada kamu? Tidakkah
kami berdua hidup menurut roh yang sama dan tidakkah kami berlaku menurut cara
yang sama? Sudah lama agaknya kamu
menyangka, bahwa kami hendak membela diri di depan kamu. Di hadapan Allah dan
demi Kristus kami berkata: semua ini, saudara-saudaraku yang kekasih, terjadi
untuk membangun iman kamu. Sebab aku
kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang
kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir
akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah,
bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan.
Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku
di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di
masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari kecemaran,
percabulan dan ketidaksopanan yang mereka lakukan.
Ini adalah untuk ketiga kalinya aku
datang kepada kamu: Baru dengan keterangan dua atau tiga orang saksi suatu
perkara sah. Kepada mereka, yang di masa
yang lampau berbuat dosa, dan kepada semua orang lain, telah kukatakan terlebih
dahulu dan aku akan mengatakannya sekali lagi--sekarang pada waktu aku
berjauhan dengan kamu tepat seperti pada waktu kedatanganku kedua
kalinya--bahwa aku tidak akan menyayangkan mereka pada waktu aku datang
lagi. Karena kamu ingin suatu bukti,
bahwa Kristus berkata-kata dengan perantaraan aku, dan Ia tidak lemah terhadap
kamu, melainkan berkuasa di tengah-tengah kamu.
Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh karena kelemahan, namun Ia
hidup karena kuasa Allah. Memang kami adalah lemah di dalam Dia, tetapi kami
akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah. Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap
tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu,
bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu
tidak tahan uji. Tetapi aku harap, bahwa
kamu tahu, bahwa bukan kami yang tidak tahan uji. Kami berdoa kepada Allah, agar kamu jangan
berbuat jahat bukan supaya kami ternyata tahan uji, melainkan supaya kamu ini
boleh berbuat apa yang baik, sekalipun kami sendiri tampaknya tidak tahan
uji. Karena kami tidak dapat berbuat
apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah untuk kebenaran. Sebab kami bersukacita, apabila kami lemah
dan kamu kuat. Dan inilah yang kami doakan, yaitu supaya kamu menjadi
sempurna. Itulah sebabnya sekali ini aku
menulis kepada kamu ketika aku berjauhan dengan kamu, supaya bila aku berada di
tengah-tengah kamu, aku tidak terpaksa bertindak keras menurut kuasa yang
dianugerahkan Tuhan kepadaku untuk membangun dan bukan untuk meruntuhkan.
Akhirnya, saudara-saudaraku,
bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku!
Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber
kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!
Berilah salam seorang kepada yang lain
dengan cium yang kudus. Salam dari semua
orang kudus kepada kamu.
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan
kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.
Paulus Di Troas
Pada hari pertama dalam minggu itu,
ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan
saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan
harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam. Di ruang atas, di mana kami berkumpul,
dinyalakan banyak lampu. Seorang muda
bernama Eutikhus duduk di jendela. Karena Paulus amat lama berbicara, orang
muda itu tidak dapat menahan kantuknya. Akhirnya ia tertidur lelap dan jatuh
dari tingkat ketiga ke bawah. Ketika ia diangkat orang, ia sudah mati. Tetapi Paulus turun ke bawah. Ia merebahkan
diri ke atas orang muda itu, mendekapnya, dan berkata: "Jangan ribut,
sebab ia masih hidup." Setelah
kembali di ruang atas, Paulus memecah-mecahkan roti lalu makan; habis makan
masih lama lagi ia berbicara, sampai fajar menyingsing. Kemudian ia
berangkat. Sementara itu mereka
mengantarkan orang muda itu hidup ke rumahnya, dan mereka semua merasa sangat
terhibur.
___
Ayo Saat Teduh:
01 Desember – Tetap Tinggal Dalam Kasih Karunia Allah
halodoc
ReplyDeletewithoutimage.xyz
Renungan Katolik