04 Desember - Kisah
Para Rasul 24:1-26:32
Paulus di hadapan
Feliks
Lima
hari kemudian datanglah Imam Besar Ananias bersama-sama dengan beberapa orang
tua-tua dan seorang pengacara bernama Tertulus. Mereka menghadap wali negeri
dan menyampaikan dakwaan mereka terhadap Paulus. Paulus dipanggil menghadap dan Tertulus mulai
mendakwa dia, katanya: "Feliks yang mulia, oleh usahamu kami terus-menerus
menikmati kesejahteraan, dan oleh kebijaksanaanmu banyak sekali perbaikan yang
telah terlaksana untuk bangsa kami. Semuanya
itu senantiasa dan di mana-mana kami sambut dengan sangat berterima kasih. Akan tetapi supaya jangan terlalu banyak
menghabiskan waktumu, aku minta, supaya engkau mendengarkan kami sebentar
dengan kemurahan hatimu yang terkenal itu.
Telah nyata kepada kami, bahwa orang ini adalah penyakit sampar, seorang
yang menimbulkan kekacauan di antara semua orang Yahudi di seluruh dunia yang
beradab, dan bahwa ia adalah seorang tokoh dari sekte orang Nasrani. Malahan ia mencoba melanggar kekudusan Bait
Allah. Oleh karena itu kami menangkap dia dan hendak menghakiminya menurut
hukum Taurat kami. Tetapi kepala pasukan
Lisias datang mencegahnya dan merebut dia dengan kekerasan dari tangan
kami, lalu menyuruh para pendakwa datang
menghadap engkau. Jika engkau sendiri memeriksa dia, dapatlah engkau mengetahui
segala sesuatu yang kami tuduhkan kepadanya." Dan juga orang-orang Yahudi menyokong dakwaan
itu dengan mengatakan, bahwa perkara itu sungguh demikian.
Lalu
wali negeri itu memberi isyarat kepada Paulus, bahwa ia boleh berbicara. Maka
berkatalah Paulus: "Aku tahu, bahwa sudah bertahun-tahun lamanya engkau
menjadi hakim atas bangsa ini. Karena itu tanpa ragu-ragu aku membela perkaraku
ini di hadapanmu: Engkau dapat
memastikan, bahwa tidak lebih dari dua belas hari yang lalu aku datang ke
Yerusalem untuk beribadah. Dan tidak
pernah orang mendapati aku sedang bertengkar dengan seseorang atau mengadakan
huru-hara, baik di dalam Bait Allah, maupun di dalam rumah ibadat, atau di
tempat lain di kota. Dan mereka tidak
dapat membuktikan kepadamu apa yang sekarang dituduhkan mereka kepada
diriku. Tetapi aku mengakui kepadamu,
bahwa aku berbakti kepada Allah nenek moyang kami dengan menganut Jalan Tuhan,
yaitu Jalan yang mereka sebut sekte. Aku percaya kepada segala sesuatu yang ada
tertulis dalam hukum Taurat dan dalam kitab nabi-nabi. Aku menaruh pengharapan kepada Allah, sama
seperti mereka juga, bahwa akan ada kebangkitan semua orang mati, baik
orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar. Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup
dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia. Dan setelah beberapa tahun lamanya aku datang
kembali ke Yerusalem untuk membawa pemberian bagi bangsaku dan untuk
mempersembahkan persembahan-persembahan.
Sementara aku melakukan semuanya itu, beberapa orang Yahudi dari Asia
mendapati aku di dalam Bait Allah, sesudah aku selesai mentahirkan diriku,
tanpa orang banyak dan tanpa keributan. Merekalah
yang sebenarnya harus menghadap engkau di sini dan mengajukan dakwaan mereka,
jika mereka mempunyai sesuatu terhadap aku.
Namun biarlah orang-orang yang hadir di sini sekarang menyatakan
kejahatan apakah yang mereka dapati, ketika aku dihadapkan di Mahkamah
Agama. Atau mungkinkah karena
satu-satunya perkataan yang aku serukan, ketika aku berdiri di tengah-tengah
mereka, yakni: Karena hal kebangkitan orang-orang mati, aku hari ini dihadapkan
kepada kamu."
Tetapi
Feliks yang tahu benar-benar akan Jalan Tuhan, menangguhkan perkara mereka,
katanya: "Setibanya kepala pasukan Lisias di sini, aku akan mengambil
keputusan dalam perkaramu." Lalu ia
menyuruh perwira itu tetap menahan Paulus, tetapi dengan tahanan ringan, dan
tidak boleh mencegah sahabat-sahabatnya melayani dia.
Dan
setelah beberapa hari datanglah Feliks bersama-sama dengan isterinya Drusila,
seorang Yahudi; ia menyuruh memanggil Paulus, lalu mendengar dari padanya
tentang kepercayaan kepada Yesus Kristus.
Tetapi ketika Paulus berbicara tentang kebenaran, penguasaan diri dan
penghakiman yang akan datang, Feliks menjadi takut dan berkata: "Cukuplah
dahulu dan pergilah sekarang; apabila ada kesempatan baik, aku akan menyuruh
memanggil engkau." Sementara itu ia
berharap, bahwa Paulus akan memberikan uang kepadanya. Karena itu ia sering
memanggilnya untuk bercakap-cakap dengan dia.
Tetapi
sesudah genap dua tahun, Feliks digantikan oleh Perkius Festus, dan untuk
mengambil hati orang Yahudi, ia membiarkan Paulus tetap dalam penjara.
Paulus di hadapan
Festus – Naik banding kepada Kaisar
Tiga
hari sesudah tiba di propinsi itu berangkatlah Festus dari Kaisarea ke
Yerusalem. Di situ imam-imam kepala dan
orang-orang Yahudi yang terkemuka datang menghadap dia dan menyampaikan dakwaan
terhadap Paulus. Kepadanya mereka
meminta suatu anugerah, yang merugikan Paulus, yaitu untuk menyuruh Paulus
datang ke Yerusalem. Sebab mereka sedang membuat rencana untuk membunuh dia di
tengah jalan. Tetapi Festus menjawab,
bahwa Paulus tetap ditahan di Kaisarea dan bahwa ia sendiri bermaksud untuk
segera kembali ke sana. Katanya:
"Karena itu baiklah orang-orang yang berwewenang di antara kamu turut ke
sana bersama-sama dengan aku dan mengajukan dakwaan terhadap dia, jika ada
kesalahannya."
Festus
tinggal tidak lebih dari pada delapan atau sepuluh hari di Yerusalem. Sesudah
itu ia pulang ke Kaisarea. Pada keesokan harinya ia mengadakan sidang
pengadilan, dan menyuruh menghadapkan Paulus.
Sesudah Paulus tiba di situ, semua orang Yahudi yang datang dari
Yerusalem berdiri mengelilinginya dan mereka mengemukakan banyak tuduhan berat
terhadap dia yang tidak dapat mereka buktikan.
Sebaliknya Paulus membela diri, katanya: "Aku sedikitpun tidak
bersalah, baik terhadap hukum Taurat orang Yahudi maupun terhadap Bait Allah
atau terhadap Kaisar." Tetapi
Festus yang hendak mengambil hati orang Yahudi, menjawab Paulus, katanya:
"Apakah engkau bersedia pergi ke Yerusalem, supaya engkau dihakimi di sana
di hadapanku tentang perkara ini?" Tetapi
kata Paulus: "Aku sekarang berdiri di sini di hadapan pengadilan Kaisar
dan di sinilah aku harus dihakimi. Seperti engkau sendiri tahu benar-benar,
sedikitpun aku tidak berbuat salah terhadap orang Yahudi. Jadi, jika aku benar-benar bersalah dan
berbuat sesuatu kejahatan yang setimpal dengan hukuman mati, aku rela mati,
tetapi, jika apa yang mereka tuduhkan itu terhadap aku ternyata tidak benar,
tidak ada seorangpun yang berhak menyerahkan aku sebagai suatu anugerah kepada
mereka. Aku naik banding kepada Kaisar!"
Setelah berunding dengan anggota-anggota pengadilan, Festus menjawab:
"Engkau telah naik banding kepada Kaisar, jadi engkau harus pergi
menghadap Kaisar."
Paulus di hadapan Agripa dan Bernike
Beberapa hari kemudian
datanglah raja Agripa dengan Bernike ke Kaisarea untuk mengadakan kunjungan
kehormatan kepada Festus. Karena mereka
beberapa hari lamanya tinggal di situ, Festus memaparkan perkara Paulus kepada
raja itu, katanya: "Di sini ada seorang tahanan yang ditinggalkan Feliks
pada waktu ia pergi. Ketika aku berada
di Yerusalem, imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi mengajukan dakwaan
terhadap orang itu dan meminta supaya ia dihukum. Aku menjawab mereka, bahwa bukanlah kebiasaan
pada orang-orang Roma untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah
sebelum ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya dan diberi kesempatan
untuk membela diri terhadap tuduhan itu.
Karena itu mereka turut bersama-sama dengan aku ke mari. Pada keesokan
harinya aku segera mengadakan sidang pengadilan dan menyuruh menghadapkan orang
itu. Tetapi ketika para pendakwa berdiri
di sekelilingnya, mereka tidak mengajukan suatu tuduhanpun tentang perbuatan
jahat seperti yang telah aku duga. Tetapi
mereka hanya berselisih paham dengan dia tentang soal-soal agama mereka, dan
tentang seorang bernama Yesus, yang sudah mati, sedangkan Paulus katakan dengan
pasti, bahwa Ia hidup. Karena aku
ragu-ragu bagaimana aku harus memeriksa perkara-perkara seperti itu, aku
menanyakan apakah ia mau pergi ke Yerusalem, supaya perkaranya dihakimi di
situ. Tetapi Paulus naik banding. Ia
minta, supaya ia tinggal dalam tahanan dan menunggu, sampai perkaranya
diputuskan oleh Kaisar. Karena itu aku menyuruh menahan dia sampai aku dapat
mengirim dia kepada Kaisar." Kata
Agripa kepada Festus: "Aku ingin mendengar orang itu sendiri." Jawab
Festus: "Besok engkau akan mendengar dia."
Pada
keesokan harinya datanglah Agripa dan Bernike dengan segala kebesaran dan
sesudah mereka masuk ruang pengadilan bersama-sama dengan kepala-kepala pasukan
dan orang-orang yang terkemuka dari kota itu, Festus memberi perintah, supaya
Paulus dihadapkan. Festus berkata:
"Ya raja Agripa serta semua yang hadir di sini bersama-sama dengan kami.
Lihatlah orang ini, yang dituduh oleh semua orang Yahudi, baik yang di
Yerusalem, maupun yang di sini. Mereka telah datang kepadaku dan sambil
berteriak-teriak mereka mengatakan, bahwa ia tidak boleh hidup lebih lama. Tetapi ternyata kepadaku, bahwa ia tidak
berbuat sesuatupun yang setimpal dengan hukuman mati dan karena ia naik banding
kepada Kaisar, aku memutuskan untuk mengirim dia menghadap Kaisar. Tetapi tidak ada apa-apa yang pasti yang
harus kutulis kepada Kaisar tentang dia. Itulah sebabnya aku menghadapkan dia
di sini kepada kamu semua, terutama kepadamu, raja Agripa, supaya, setelah
diadakan pemeriksaan, aku dapat menuliskan sesuatu. Sebab pada hematku tidaklah wajar untuk
mengirim seorang tahanan dengan tidak menyatakan tuduhan-tuduhan yang diajukan
terhadap dia."
Pembelaan
Paulus di hadapan Agripa
Kata Agripa kepada Paulus:
"Engkau diberi kesempatan untuk membela diri." Paulus memberi isyarat
dengan tangannya, lalu memberi pembelaannya seperti berikut: "Ya raja Agripa, aku merasa berbahagia,
karena pada hari ini aku diperkenankan untuk memberi pertanggungan jawab di
hadapanmu terhadap segala tuduhan yang diajukan orang-orang Yahudi terhadap
diriku, terutama karena engkau tahu
benar-benar adat istiadat dan persoalan orang Yahudi. Sebab itu aku minta
kepadamu, supaya engkau mendengarkan aku dengan sabar. Semua orang Yahudi mengetahui jalan hidupku
sejak masa mudaku, sebab dari semula aku hidup di tengah-tengah bangsaku di
Yerusalem. Sudah lama mereka mengenal
aku dan sekiranya mereka mau, mereka dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah
hidup sebagai seorang Farisi menurut mazhab yang paling keras dalam agama
kita. Dan sekarang aku harus menghadap
pengadilan oleh sebab aku mengharapkan kegenapan janji, yang diberikan Allah
kepada nenek moyang kita, dan yang
dinantikan oleh kedua belas suku kita, sementara mereka siang malam melakukan
ibadahnya dengan tekun. Dan karena pengharapan itulah, ya raja Agripa, aku
dituduh orang-orang Yahudi. Mengapa kamu
menganggap mustahil, bahwa Allah membangkitkan orang mati? Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah
menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari
Nazaret. Hal itu kulakukan juga di
Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara,
setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju,
jika mereka dihukum mati. Dalam
rumah-rumah ibadat aku sering menyiksa mereka dan memaksanya untuk menyangkal imannya
dan dalam amarah yang meluap-luap aku mengejar mereka, bahkan sampai ke
kota-kota asing."
Paulus menceritakan pertobatan dan
panggilannya
"Dan dalam keadaan
demikian, ketika aku dengan kuasa penuh dan tugas dari imam-imam kepala sedang
dalam perjalanan ke Damsyik, tiba-tiba,
ya raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya
yang lebih terang dari pada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan
teman-teman seperjalananku. Kami semua
rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam
bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu
menendang ke galah rangsang. Tetapi
aku menjawab: Siapa Engkau, Tuhan? Kata Tuhan: Akulah Yesus, yang
kauaniaya itu. Tetapi sekarang,
bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau
menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari
pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini
dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka
berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya
mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat
bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.
Sebab
itu, ya raja Agripa, kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku
tidak taat. Tetapi mula-mula aku
memberitakan kepada orang-orang Yahudi di Damsyik, di Yerusalem dan di seluruh
tanah Yudea, dan juga kepada bangsa-bangsa lain, bahwa mereka harus bertobat
dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai
dengan pertobatan itu. Karena itulah
orang-orang Yahudi menangkap aku di Bait Allah, dan mencoba membunuh aku. Tetapi oleh pertolongan Allah aku dapat hidup
sampai sekarang dan memberi kesaksian kepada orang-orang kecil dan orang-orang
besar. Dan apa yang kuberitakan itu tidak lain dari pada yang sebelumnya telah
diberitahukan oleh para nabi dan juga oleh Musa, yaitu, bahwa Mesias harus menderita sengsara
dan bahwa Ia adalah yang pertama yang akan bangkit dari antara orang mati, dan
bahwa Ia akan memberitakan terang kepada bangsa ini dan kepada bangsa-bangsa
lain."
Ajakan
kepada Agripa untuk percaya
Sementara Paulus mengemukakan
semuanya itu untuk mempertanggungjawabkan pekerjaannya, berkatalah Festus
dengan suara keras: "Engkau gila, Paulus! Ilmumu yang banyak itu membuat
engkau gila." Tetapi Paulus
menjawab: "Aku tidak gila, Festus yang mulia! Aku mengatakan kebenaran
dengan pikiran yang sehat! Raja juga
tahu tentang segala perkara ini, sebab itu aku berani berbicara terus terang
kepadanya. Aku yakin, bahwa tidak ada sesuatupun dari semuanya ini yang belum
didengarnya, karena perkara ini tidak terjadi di tempat yang terpencil. Percayakah engkau, raja Agripa, kepada para
nabi? Aku tahu, bahwa engkau percaya kepada mereka." Jawab Agripa: "Hampir-hampir saja
kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!"
Kata Paulus: "Aku mau berdoa kepada Allah, supaya segera atau
lama-kelamaan bukan hanya engkau saja, tetapi semua orang lain yang hadir di
sini dan yang mendengarkan perkataanku menjadi sama seperti aku, kecuali
belenggu-belenggu ini." Lalu
bangkitlah raja dan wali negeri serta Bernike dan semua orang yang duduk
bersama-sama mereka. Sementara mereka
keluar, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Orang itu tidak
melakukan sesuatu yang setimpal dengan hukuman mati atau hukuman
penjara." Kata Agripa kepada
Festus: "Orang itu sebenarnya sudah dapat dibebaskan sekiranya ia tidak
naik banding kepada Kaisar."
___
Ayo
Saat Teduh: 04 Desember – Tetap Tinggal Dalam Firman Kasih Karunia-Nya (3)
No comments:
Post a Comment