02 Desember - Kisah
Para Rasul 20:13-21:36
Perjalanan Rasul
Paulus dari Troas ke Melitus
Kami
berangkat lebih dahulu ke kapal dan berlayar ke Asos, dengan maksud untuk
menjemput Paulus di situ sesuai dengan pesannya, sebab ia sendiri mau berjalan
kaki melalui darat. Ketika ia bertemu
dengan kami di Asos, kami membawanya ke kapal, lalu melanjutkan pelayaran kami
ke Metilene. Dari situ kami terus
berlayar dan pada keesokan harinya kami berhadapan dengan pulau Khios. Pada
hari berikutnya kami menuju Samos dan sehari kemudian tibalah kami di
Miletus. Paulus telah memutuskan untuk
tidak singgah di Efesus, supaya jangan habis waktunya di Asia. Sebab ia
buru-buru, agar jika mungkin, ia telah berada di Yerusalem pada hari raya
Pentakosta.
Perpisahan Paulus
dengan para penatua jemaat Efesus
Karena itu
ia menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua
jemaat datang ke Miletus. Sesudah mereka
datang, berkatalah ia kepada mereka: "Kamu tahu, bagaimana aku hidup di
antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini: dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan.
Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan
dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.
Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi
kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun
dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;
aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang
Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita,
Yesus Kristus. Tetapi sekarang sebagai
tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi
atas diriku di situ selain dari pada
yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan
sengsara menunggu aku. Tetapi aku tidak
menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan
menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi
kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.
Dan sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, kamu
sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah. Sebab itu pada hari ini aku bersaksi
kepadamu, bahwa aku bersih, tidak bersalah terhadap siapapun yang akan
binasa. Sebab aku tidak lalai
memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.
Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah
yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah
yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri. Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi,
serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan
menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari
antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka
berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut
mereka. Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah,
bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya
menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata. Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada
Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan
menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah
dikuduskan-Nya. Perak atau emas atau
pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga. Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku
sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan
seperjalananku. Dalam segala sesuatu
telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus
membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab
Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." Sesudah mengucapkan kata-kata itu Paulus
berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua. Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu
dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia. Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih
karena ia katakan, bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi. Lalu mereka
mengantar dia ke kapal.
Paulus di Tirus dan di
Kaisarea
Sesudah
perpisahan yang berat itu bertolaklah kami dan langsung berlayar menuju Kos.
Keesokan harinya sampailah kami di Rodos dan dari situ kami ke Patara. Di Patara kami mendapat kapal, yang hendak
menyeberang ke Fenisia. Kami naik kapal itu, lalu bertolak. Kemudian tampak Siprus di sebelah kiri,
tetapi kami melewatinya dan menuju ke Siria. Akhirnya tibalah kami di Tirus,
sebab muatan kapal harus dibongkar di kota itu.
Di situ kami mengunjungi murid-murid dan tinggal di situ tujuh hari
lamanya. Oleh bisikan Roh murid-murid itu menasihati Paulus, supaya ia jangan
pergi ke Yerusalem. Tetapi setelah lewat
waktunya, kami berangkat meneruskan perjalanan kami. Murid-murid semua dengan
isteri dan anak-anak mereka mengantar kami sampai ke luar kota; dan di tepi
pantai kami berlutut dan berdoa. Sesudah
minta diri kami naik ke kapal, dan mereka pulang ke rumah.
Dari Tirus
kami tiba di Ptolemais dan di situ berakhirlah pelayaran kami. Kami memberi
salam kepada saudara-saudara dan tinggal satu hari di antara mereka. Pada keesokan harinya kami berangkat dari
situ dan tiba di Kaisarea. Kami masuk ke rumah Filipus, pemberita Injil itu,
yaitu satu dari ketujuh orang yang dipilih di Yerusalem, dan kami tinggal di
rumahnya. Filipus mempunyai empat anak
dara yang beroleh karunia untuk bernubuat.
Setelah
beberapa hari kami tinggal di situ, datanglah dari Yudea seorang nabi bernama
Agabus. Ia datang pada kami, lalu
mengambil ikat pinggang Paulus. Sambil mengikat kaki dan tangannya sendiri ia
berkata: "Demikianlah kata Roh Kudus: Beginilah orang yang empunya ikat
pinggang ini akan diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke
dalam tangan bangsa-bangsa lain." Mendengar
itu kami bersama-sama dengan murid-murid di tempat itu meminta, supaya Paulus
jangan pergi ke Yerusalem. Tetapi Paulus
menjawab: "Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau
menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga
untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus." Karena ia tidak mau menerima nasihat kami,
kami menyerah dan berkata: "Jadilah kehendak Tuhan!"
Pertemuan Paulus dengan
Yakobus di Yerusalem
Sesudah beberapa hari lamanya tinggal di
Kaisarea, berkemaslah kami, lalu berangkat ke Yerusalem. Bersama-sama dengan kami turut juga beberapa
murid dari Kaisarea. Mereka membawa kami ke rumah seorang yang bernama Manason.
Ia dari Siprus dan sudah lama menjadi murid. Kami akan menumpang di
rumahnya.
Ketika kami
tiba di Yerusalem, semua saudara menyambut kami dengan suka hati. Pada keesokan harinya pergilah Paulus
bersama-sama dengan kami mengunjungi Yakobus; semua penatua telah hadir di
situ. Paulus memberi salam kepada
mereka, lalu menceriterakan dengan terperinci apa yang dilakukan Allah di
antara bangsa-bangsa lain oleh pelayanannya.
Mendengar itu mereka memuliakan Allah. Lalu mereka berkata kepada
Paulus: "Saudara, lihatlah, beribu-ribu orang Yahudi telah menjadi percaya
dan mereka semua rajin memelihara hukum Taurat.
Tetapi mereka mendengar tentang engkau, bahwa engkau mengajar semua
orang Yahudi yang tinggal di antara bangsa-bangsa lain untuk melepaskan hukum
Musa, sebab engkau mengatakan, supaya mereka jangan menyunatkan anak-anaknya
dan jangan hidup menurut adat istiadat kita.
Jadi bagaimana sekarang? Tentu mereka akan mendengar, bahwa engkau telah
datang ke mari. Sebab itu, lakukanlah
apa yang kami katakan ini: Di antara kami ada empat orang yang bernazar. Bawalah mereka bersama-sama dengan engkau,
lakukanlah pentahiran dirimu bersama-sama dengan mereka dan tanggunglah biaya
mereka, sehingga mereka dapat mencukurkan rambutnya; maka semua orang akan
tahu, bahwa segala kabar yang mereka dengar tentang engkau sama sekali tidak
benar, melainkan bahwa engkau tetap memelihara hukum Taurat. Tetapi mengenai bangsa-bangsa lain, yang
telah menjadi percaya, sudah kami tuliskan keputusan-keputusan kami, yaitu
mereka harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala,
dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari
percabulan." Pada hari berikutnya
Paulus membawa orang-orang itu serta dengan dia, dan ia mentahirkan diri
bersama-sama dengan mereka, lalu masuk ke Bait Allah untuk memberitahukan,
bilamana pentahiran akan selesai dan persembahan akan dipersembahkan untuk
mereka masing-masing.
Paulus ditangkap
Ketika masa tujuh hari itu sudah hampir berakhir,
orang-orang Yahudi yang datang dari Asia, melihat Paulus di dalam Bait Allah,
lalu mereka menghasut rakyat dan menangkap dia,
sambil berteriak: "Hai orang-orang Israel, tolong! Inilah orang
yang di mana-mana mengajar semua orang untuk menentang bangsa kita dan
menentang hukum Taurat dan tempat ini! Dan sekarang ia membawa orang-orang
Yunani pula ke dalam Bait Allah dan menajiskan tempat suci ini!" Sebab mereka telah melihat Trofimus dari
Efesus sebelumnya bersama-sama dengan Paulus di kota, dan mereka menyangka,
bahwa Paulus telah membawa dia ke dalam Bait Allah. Maka gemparlah seluruh kota, dan rakyat
datang berkerumun, lalu menangkap Paulus dan menyeretnya keluar dari Bait Allah
dan seketika itu juga semua pintu gerbang Bait Allah itu ditutup.
Sementara
mereka merencanakan untuk membunuh dia, sampailah kabar kepada kepala pasukan,
bahwa seluruh Yerusalem gempar. Kepala
pasukan itu segera bergerak dengan prajurit-prajurit dan perwira-perwira dan
maju mendapatkan orang banyak itu. Ketika mereka melihat dia dan
prajurit-prajurit itu, berhentilah mereka memukul Paulus. Kepala pasukan itu mendekati Paulus,
menangkapnya dan menyuruh mengikat dia dengan dua rantai, lalu bertanya
siapakah dia dan apakah yang telah diperbuatnya. Tetapi dari antara orang banyak itu ada yang
meneriakkan kepadanya ini, ada pula yang meneriakkan itu. Dan oleh karena
keributan itu ia tidak dapat mengetahui apakah yang sebenarnya terjadi. Sebab
itu ia menyuruh membawa Paulus ke markas.
Ketika sampai ke tangga Paulus terpaksa didukung prajurit-prajurit
karena berdesak-desaknya orang banyak, yang
berbondong-bondong mengikuti dia, sambil berteriak: "Enyahkanlah
dia!"
___
Ayo Saat
Teduh: 02 Desember – Tetap Tinggal Dalam Firman Kasih Karunia-Nya (1)
No comments:
Post a Comment