11 Desember - Filipi
2:12-4:23
Surat Paulus kepada
jemaat di Filipi (lanjutan)
Hai
saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah
kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku
masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam
kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak
bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang
tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat
ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di
dunia, sambil berpegang pada firman
kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma
berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.
Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku
bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian. Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan
bersukacitalah dengan aku.
Tetapi dalam
Tuhan Yesus kuharap segera mengirimkan Timotius kepadamu, supaya tenang juga
hatiku oleh kabar tentang hal ihwalmu. Karena
tak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan dia dan yang begitu bersungguh-sungguh
memperhatikan kepentinganmu; sebab
semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus. Kamu tahu bahwa kesetiaannya telah teruji dan
bahwa ia telah menolong aku dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak
menolong bapanya. Dialah yang kuharap
untuk kukirimkan dengan segera, sesudah jelas bagiku bagaimana jalannya
perkaraku; tetapi dalam Tuhan aku
percaya, bahwa aku sendiripun akan segera datang.
Sementara
itu kuanggap perlu mengirimkan Epafroditus kepadamu, yaitu saudaraku dan teman
sekerja serta teman seperjuanganku, yang kamu utus untuk melayani aku dalam
keperluanku. Karena ia sangat rindu
kepada kamu sekalian dan susah juga hatinya, sebab kamu mendengar bahwa ia
sakit. Memang benar ia sakit dan nyaris
mati, tetapi Allah mengasihani dia, dan bukan hanya dia saja, melainkan aku
juga, supaya dukacitaku jangan bertambah-tambah. Itulah sebabnya aku lebih cepat mengirimkan
dia, supaya bila kamu melihat dia, kamu dapat bersukacita pula dan berkurang
dukacitaku. Jadi sambutlah dia dalam
Tuhan dengan segala sukacita dan hormatilah orang-orang seperti dia. Sebab oleh karena pekerjaan Kristus ia nyaris
mati dan ia mempertaruhkan jiwanya untuk memenuhi apa yang masih kurang dalam
pelayananmu kepadaku.
Akhirnya,
saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan.
Menuliskan
hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian
kepadamu. Hati-hatilah terhadap
anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah
terhadap penyunat-penyunat yang palsu, karena
kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam
Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh
percaya pada hal-hal lahiriah.
Jika ada
orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih
lagi: disunat pada hari kedelapan, dari
bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian
terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, tentang
kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat
aku tidak bercacat. Tetapi apa yang
dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena
pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh
karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah,
supaya aku memperoleh Kristus, dan
berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat,
melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran
yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan
persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam
kematian-Nya, supaya aku akhirnya
beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
Bukan
seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku
mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah
ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara,
aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang
kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri
kepada apa yang di hadapanku, dan
berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi
dari Allah dalam Kristus Yesus.
Karena itu
marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain pikiranmu
tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu. Tetapi baiklah tingkat pengertian yang telah
kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita tempuh.
Saudara-saudara,
ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang
menjadi teladanmu. Karena, seperti yang
telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil
menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan
mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka
semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.
Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita
menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini,
sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat
menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
Karena itu,
saudara-saudara yang kukasihi dan yang kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku,
berdirilah juga dengan teguh dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang
kekasih!
Euodia
kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan. Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos,
temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku
dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja
yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.
Bersukacitalah
senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua
orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah
hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal
keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala
akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Jadi
akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil,
semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang
disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang
telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat
padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai
kamu.
Aku sangat
bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh
kembali untuk aku. Memang selalu ada perhatianmu, tetapi tidak ada kesempatan
bagimu. Kukatakan ini bukanlah karena
kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa
itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu
yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal
kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia
yang memberi kekuatan kepadaku. Namun
baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian dalam
kesusahanku. Kamu sendiri tahu juga, hai
orang-orang Filipi; pada waktu aku baru mulai mengabarkan Injil, ketika aku
berangkat dari Makedonia, tidak ada satu jemaatpun yang mengadakan perhitungan
hutang dan piutang dengan aku selain dari pada kamu. Karena di Tesalonikapun kamu telah satu dua
kali mengirimkan bantuan kepadaku. Tetapi
yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin
memperbesar keuntunganmu. Kini aku telah
menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku
berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu
persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada
Allah. Allahku akan memenuhi segala
keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita
selama-lamanya! Amin.
Sampaikanlah
salamku kepada tiap-tiap orang kudus dalam Kristus Yesus. Salam kepadamu dari
saudara-saudara, yang bersama-sama dengan aku.
Salam kepadamu dari segala orang kudus, khususnya dari mereka yang di
istana Kaisar.
Kasih
karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai rohmu!
___
Ayo Saat
Teduh: 11 Desember – Pelayanan Yang Diberikan Oleh Kasih Karunia
No comments:
Post a Comment