14 Desember - 1 Timotius 3:1-6:10
Surat Paulus kepada Timotius
yang Pertama (lanjutan)
Benarlah
perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan
pekerjaan yang indah." Karena itu
penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri,
dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar
orang, bukan peminum, bukan pemarah
melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang,
seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh
anak-anaknya. Jikalau seorang tidak tahu
mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat
Allah? Janganlah ia seorang yang baru
bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis. Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar
jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis.
Demikian
juga diaken-diaken haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan
penggemar anggur, jangan serakah, melainkan
orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci. Mereka juga harus diuji dahulu, baru
ditetapkan dalam pelayanan itu setelah ternyata mereka tak bercacat. Demikian pula isteri-isteri hendaklah orang
terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai
dalam segala hal. Diaken haruslah suami
dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik. Karena mereka yang melayani dengan baik
beroleh kedudukan yang baik sehingga dalam iman kepada Kristus Yesus mereka
dapat bersaksi dengan leluasa.
Semuanya itu
kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau. Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu
bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang
hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.
Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita:
"Dia,
yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang
menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa
yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam
kemuliaan."
Tetapi Roh
dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan
murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati
nuraninya memakai cap mereka. Mereka itu
melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya
dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah
mengenal kebenaran. Karena semua yang
diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika diterima
dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu
dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa.
Dengan
selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan
menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok
iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini. Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng
nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.
Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala
hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan
datang. Perkataan ini benar dan patut
diterima sepenuhnya. Itulah sebabnya
kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada
Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
Beritakanlah
dan ajarkanlah semuanya itu. Jangan
seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi
orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu,
dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. Sementara
itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam
membangun dan dalam mengajar. Jangan
lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan
kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua. Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di
dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. Awasilah dirimu sendiri dan awasilah
ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau
akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Janganlah
engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa.
Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu,
perempuan-perempuan tua sebagai ibu dan perempuan-perempuan muda sebagai
adikmu dengan penuh kemurnian.
Hormatilah
janda-janda yang benar-benar janda. Tetapi
jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu
pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi
orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah. Sedangkan seorang janda yang benar-benar
janda, yang ditinggalkan seorang diri, menaruh harapannya kepada Allah dan
bertekun dalam permohonan dan doa siang malam.
Tetapi seorang janda yang hidup mewah dan berlebih-lebihan, ia sudah
mati selagi hidup. Peringatkanlah
hal-hal ini juga kepada janda-janda itu agar mereka hidup dengan tidak
bercela. Tetapi jika ada seorang yang
tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad
dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.
Yang
didaftarkan sebagai janda, hanyalah mereka yang tidak kurang dari enam puluh
tahun, yang hanya satu kali bersuami dan
yang terbukti telah melakukan pekerjaan yang baik, seperti mengasuh anak,
memberi tumpangan, membasuh kaki saudara-saudara seiman, menolong orang yang
hidup dalam kesesakan--pendeknya mereka yang telah menggunakan segala
kesempatan untuk berbuat baik. Tolaklah
pendaftaran janda-janda yang lebih muda. Karena apabila mereka sekali
digairahkan oleh keberahian yang menceraikan mereka dari Kristus, mereka itu
ingin kawin dan dengan memungkiri
kesetiaan mereka yang semula kepada-Nya, mereka mendatangkan hukuman atas
dirinya. Lagipula dengan keluar masuk
rumah orang, mereka membiasakan diri bermalas-malas dan bukan hanya
bermalas-malas saja, tetapi juga meleter dan mencampuri soal orang lain dan
mengatakan hal-hal yang tidak pantas. Karena
itu aku mau supaya janda-janda yang muda kawin lagi, beroleh anak, memimpin
rumah tangganya dan jangan memberi alasan kepada lawan untuk memburuk-burukkan
nama kita. Karena beberapa janda telah
tersesat mengikut Iblis. Jika seorang
laki-laki atau perempuan yang percaya mempunyai anggota keluarga yang janda,
hendaklah ia membantu mereka sehingga mereka jangan menjadi beban bagi jemaat.
Dengan demikian jemaat dapat membantu mereka yang benar-benar janda.
Penatua-penatua
yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang
dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar.
Bukankah Kitab Suci berkata: "Janganlah engkau memberangus mulut
lembu yang sedang mengirik," dan lagi "seorang pekerja patut mendapat
upahnya." Janganlah engkau
menerima tuduhan atas seorang penatua kecuali kalau didukung dua atau tiga
orang saksi. Mereka yang berbuat dosa hendaklah
kautegor di depan semua orang agar yang lain itupun takut. Di hadapan Allah dan Kristus Yesus dan
malaikat-malaikat pilihan-Nya kupesankan dengan sungguh kepadamu: camkanlah
petunjuk ini tanpa prasangka dan bertindaklah dalam segala sesuatu tanpa
memihak. Janganlah engkau terburu-buru
menumpangkan tangan atas seseorang dan janganlah terbawa-bawa ke dalam dosa
orang lain. Jagalah kemurnian dirimu.
Janganlah
lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu
terganggu dan tubuhmu sering lemah.
Dosa
beberapa orang menyolok, seakan-akan mendahului mereka ke pengadilan, tetapi
dosa beberapa orang lagi baru menjadi nyata kemudian. Demikianpun perbuatan baik itu segera nyata
dan kalau tidak demikian, ia tidak dapat terus tinggal tersembunyi.
Semua orang
yang menanggung beban perbudakan hendaknya menganggap tuan mereka layak
mendapat segala penghormatan, agar nama Allah dan ajaran kita jangan dihujat
orang.
Jika tuan
mereka seorang percaya, janganlah ia kurang disegani karena bersaudara dalam
Kristus, melainkan hendaklah ia dilayani mereka dengan lebih baik lagi, karena
tuan yang menerima berkat pelayanan mereka ialah saudara yang percaya dan yang
kekasih. (6-2b) Ajarkanlah dan nasihatkanlah semuanya ini. Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan
tidak menurut perkataan sehat--yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus--dan
tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita, ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak
tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang
menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,
percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang
kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber
keuntungan. Memang ibadah itu kalau
disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak
dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada
makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi
mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam
berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan
manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu
uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan
berbagai-bagai duka.
___
No comments:
Post a Comment