29 Desember - Wahyu
11:1-14:20
Wahyu kepada Yohanes (lanjutan)
Kemudian
diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan
kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah
dan mereka yang beribadah di dalamnya. Tetapi
kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau
mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka
akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya." Dan Aku akan memberi tugas kepada dua
saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh
hari lamanya.
Mereka
adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan
semesta alam. Dan jikalau ada orang yang
hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua
musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang
itu harus mati secara itu. Mereka
mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka
bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi
darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali
mereka menghendakinya.
Dan apabila
mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang yang muncul dari
jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka. Dan mayat mereka akan terletak di atas jalan
raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan
mereka disalibkan. Dan orang-orang dari
segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah
hari lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka
dikuburkan. Dan mereka yang diam di atas
bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan berpesta dan saling
mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang
yang diam di atas bumi.
Tiga
setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka,
sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat
takut. Dan orang-orang itu mendengar
suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: "Naiklah ke
mari!" Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh
musuh-musuh mereka.
Pada saat
itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan sepersepuluh bagian dari kota itu
rubuh, dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu dan orang-orang lain
sangat ketakutan, lalu memuliakan Allah yang di sorga.
Celaka yang
kedua sudah lewat: lihatlah, celaka yang ketiga segera menyusul.
Lalu
malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara
nyaring di dalam sorga, katanya:
"Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan
kita dan Dia yang diurapi-Nya,
dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."
dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."
Dan kedua
puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka,
tersungkur dan menyembah Allah, sambil
berkata:
"Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan,
Allah,
Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada,
Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada,
karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar
dan telah mulai memerintah sebagai raja
dan telah mulai memerintah sebagai raja
dan semua bangsa telah marah,
tetapi amarah-Mu telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi
tetapi amarah-Mu telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi
dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu,
nabi-nabi dan orang-orang kudus
nabi-nabi dan orang-orang kudus
dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu,
kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar
kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar
dan untuk membinasakan barangsiapa yang
membinasakan bumi."
Maka
terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya
di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan
hujan es lebat.
Maka
tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya. Ia sedang
mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak
kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda
yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar,
berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh
mahkota. Dan ekornya menyeret sepertiga
dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi.
Dan naga itu
berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya,
segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan
semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari
kepada Allah dan ke takhta-Nya. Perempuan
itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh
Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari
lamanya.
Maka
timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang
melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka
tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan
naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan
seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama
dengan malaikat-malaikatnya.
Dan aku
mendengar suara yang nyaring di sorga berkata:
"Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa
dan pemerintahan Allah kita,
dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya,
dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya,
karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa
saudara-saudara kita,
yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba,
dan oleh perkataan kesaksian mereka.
dan oleh perkataan kesaksian mereka.
Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka
sampai ke dalam maut.
sampai ke dalam maut.
Karena itu bersukacitalah, hai sorga
dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya,
dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya,
celakalah kamu, hai bumi dan laut!
karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat,
karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat,
karena ia tahu, bahwa waktunya sudah
singkat."
Dan ketika
naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan
yang melahirkan Anak laki-laki itu. Kepada
perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia
terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat
ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air,
sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu. Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia
membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari
mulutnya. Maka marahlah naga itu kepada
perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti
hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.
Lalu aku
melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala
tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya
tertulis nama-nama hujat. Binatang yang
kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan
mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya,
dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka
yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh.
Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu. Dan mereka menyembah naga itu, karena ia
memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu,
sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah
yang dapat berperang melawan dia?" Dan
kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya
diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat
Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di
sorga. Dan ia diperkenankan untuk
berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya
diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa. Dan semua orang yang diam di atas bumi akan
menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan
di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.
Barangsiapa
bertelinga, hendaklah ia mendengar!
Barangsiapa
ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh
dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang.
Yang penting
di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.
Dan aku
melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama
seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu
dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua
penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh. Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat,
bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi
dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan
mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka
mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang
tetap hidup itu. Dan kepadanya diberikan
kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung
binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang
tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya
atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada
dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat
membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama
binatang itu atau bilangan namanya.
Yang penting
di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung
bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan
bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Dan aku
melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan
Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya
dan nama Bapa-Nya. Dan aku mendengar
suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang
dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang
memetik kecapinya. Mereka menyanyikan
suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua
itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada
seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan
dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan.
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.
Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan
bagi Anak Domba itu. Dan di dalam mulut
mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Dan aku
melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada
Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan
kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring:
"Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat
penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan
laut dan semua mata air."
Dan seorang
malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh,
sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan
anggur hawa nafsu cabulnya." Dan
seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan
suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan
menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah,
yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa
dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata
Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa
mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak
henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya
itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."
Yang penting
di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan
iman kepada Yesus.
Dan aku
mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang
mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata
Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena
segala perbuatan mereka menyertai mereka."
Dan aku
melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang
seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah
sabit tajam di tangan-Nya. Maka
keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara
nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu
dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah
masak." Dan Ia, yang duduk di atas
awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumipun dituailah.
Dan seorang
malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah
sabit tajam. Dan seorang malaikat lain
datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring
kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: "Ayunkanlah
sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena
buahnya sudah masak." Lalu malaikat
itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi
dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar
kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan
jauhnya dua ratus mil.
___
No comments:
Post a Comment