31 Desember - Wahyu
19:1-22:21
Wahyu kepada Yohanes (lanjutan)
Kemudian
dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar
orang banyak di sorga, katanya:
"Haleluya!
Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan
adalah pada Allah kita,
adalah pada Allah kita,
sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya,
karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu,
karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu,
yang merusakkan bumi dengan percabulannya;
dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu."
dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu."
Dan untuk
kedua kalinya mereka berkata:
"Haleluya! Ya, asapnya naik sampai
selama-lamanya."
Dan kedua
puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang
duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata:
"Amin, Haleluya."
Maka
kedengaranlah suatu suara dari takhta itu:
"Pujilah Allah kita, hai kamu semua
hamba-Nya,
kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!"
kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!"
Lalu aku
mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan
seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah
menjadi raja.
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai,
dan memuliakan Dia!
dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba,
dan pengantin-Nya telah siap sedia.
dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai
kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!"
(Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!"
(Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
Lalu ia
berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang
ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar,
perkataan-perkataan dari Allah." Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."
ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar,
perkataan-perkataan dari Allah." Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."
Lalu aku
melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya
bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang
dengan adil. Dan mata-Nya bagaikan nyala
api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis
suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri. Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam
darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah." Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti
Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih
bersih. Dan dari mulut-Nya keluarlah
sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan
menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam
kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa. Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis
suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala
tuan."
Lalu aku
melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara
nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya:
"Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah,
perjamuan yang besar, supaya kamu makan
daging semua raja dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan
daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua orang, baik
yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar."
Dan aku
melihat binatang itu dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka telah
berkumpul untuk melakukan peperangan melawan Penunggang kuda itu dan
tentara-Nya. Maka tertangkaplah binatang
itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda
di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima
tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya
dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh
belerang. Dan semua orang lain dibunuh
dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung
kenyang oleh daging mereka.
Lalu aku
melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan
suatu rantai besar di tangannya; ia
menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya
seribu tahun lamanya, lalu
melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya
di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir
masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit
waktu lamanya.
Lalu aku
melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka
diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang
telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman
Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga
menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan
memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu
tahun. Tetapi orang-orang mati yang lain
tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan
pertama. Berbahagia dan kuduslah ia,
yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak
berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan
Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia,
seribu tahun lamanya.
Dan setelah
masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya, dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa
pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk
berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi,
lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu.
Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan Iblis, yang menyesatkan mereka,
dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi
palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
Lalu aku
melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari
hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan
kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga
sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut
perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab
itu. Maka laut menyerahkan orang-orang
mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang
mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut
perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan
maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan
api. Dan setiap orang yang tidak
ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke
dalam lautan api itu.
Lalu aku
melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi
yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem
yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin
perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata:
"Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama
dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah
mereka. Dan Ia akan menghapus segala air
mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi
perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama
itu telah berlalu."
Ia yang
duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu
baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini
adalah tepat dan benar." Firman-Nya
lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang
Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari
mata air kehidupan. Barangsiapa menang,
ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi
anak-Ku. Tetapi orang-orang penakut,
orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh,
orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua
pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala
oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Maka
datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh
dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya:
"Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan,
mempelai Anak Domba." Lalu, di
dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia
menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari
Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan
Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata
yaspis, jernih seperti kristal. Dan
temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas
pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama
kedua belas suku Israel. Di sebelah
timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan
di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu
gerbang. Dan tembok kota itu mempunyai
dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul
Anak Domba itu.
Dan ia, yang
berkata-kata dengan aku, mempunyai suatu tongkat pengukur dari emas untuk
mengukur kota itu serta pintu-pintu gerbangnya dan temboknya. Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya
sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas
ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama. Lalu ia mengukur temboknya: seratus empat
puluh empat hasta, menurut ukuran manusia, yang adalah juga ukuran
malaikat. Tembok itu terbuat dari
permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas tulen, bagaikan kaca murni. Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi
dengan segala jenis permata. Dasar yang pertama batu yaspis, dasar yang kedua
batu nilam, dasar yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu zamrud, dasar yang kelima batu unam, dasar yang
keenam batu sardis, dasar yang ketujuh batu ratna cempaka, yang kedelapan batu
beril, yang kesembilan batu krisolit, yang kesepuluh batu krisopras, yang
kesebelas batu lazuardi dan yang kedua belas batu kecubung. Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua
belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan
kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.
Dan aku
tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah
Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.
Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya,
sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya. Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam
cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya; dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup
pada siang hari, sebab malam tidak akan ada lagi di sana; dan kekayaan dan hormat bangsa-bangsa akan
dibawa kepadanya. Tetapi tidak akan
masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau
dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak
Domba itu.
Lalu ia
menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan
mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di
seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua
belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk
menyembuhkan bangsa-bangsa. Maka tidak
akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya
dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi
mereka. Dan malam tidak akan ada lagi di
sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan
Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai
selama-lamanya.
Lalu Ia
berkata kepadaku: "Perkataan-perkataan ini tepat dan benar, dan Tuhan,
Allah yang memberi roh kepada para nabi, telah mengutus malaikat-Nya untuk
menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi."
"Sesungguhnya Aku datang
segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab
ini!"
Dan aku,
Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku
mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah
menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya. Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan
berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu,
para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah
Allah!" Lalu ia berkata kepadaku:
"Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab
waktunya sudah dekat. Barangsiapa yang
berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah
ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran;
barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"
"Sesungguhnya Aku datang segera
dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut
perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega,
Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir."
Berbahagialah
mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon
kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir,
orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan
setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar. "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk
memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah
tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang."
Roh dan
pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang
mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang
haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air
kehidupan dengan cuma-cuma!
Aku bersaksi
kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini:
"Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka
Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam
kitab ini. Dan jikalau seorang
mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah
akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang
tertulis di dalam kitab ini." Ia
yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang
segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
Kasih
karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
___
Ayo Saat
Teduh: 31 Desember – Bertumbuhlah Dalam Kasih Karunia Allah
Shaloom, mat tahun baru, apa ABA dan AST belum terbit lagi? Doaku GBI Danau Bogor Raya tetap eksis dalam pelayanannya, Immanuel.
ReplyDelete