23 Desember - 2 Petrus
1:1-3:18
Surat dari Rasul
Petrus yang Kedua
Dari Simon
Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan
kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus
Kristus. Kasih karunia dan damai
sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan
kita.
Karena kuasa
ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk
hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh
kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan
jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan
yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat
ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Justru karena itu kamu harus dengan
sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada
kebajikan pengetahuan, dan kepada
pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada
ketekunan kesalehan, dan kepada
kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara
kasih akan semua orang. Sebab apabila
semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi
giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya
itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu
telah dihapuskan.
Karena itu,
saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu
makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah
tersandung. Dengan demikian kepada kamu
akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan
dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Karena itu
aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu akan semuanya itu, sekalipun kamu
telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah kamu
terima. Aku menganggap sebagai
kewajibanku untuk tetap mengingatkan kamu akan semuanya itu selama aku belum
menanggalkan kemah tubuhku ini. Sebab
aku tahu, bahwa aku akan segera menanggalkan kemah tubuhku ini, sebagaimana
yang telah diberitahukan kepadaku oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Tetapi aku akan berusaha, supaya juga sesudah
kepergianku itu kamu selalu mengingat semuanya itu.
Sebab kami
tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami
memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai
raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima
kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari
Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah
Aku berkenan." Suara itu kami
dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung
yang kudus.
Dengan
demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para
nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan
pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang
timur terbit bersinar di dalam hatimu. Yang
terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak
boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,
sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh
dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
Sebagaimana
nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di
antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan
pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal
Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera
mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu,
dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung
dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan
mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
Sebab
jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi
melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua
yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman; dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia
purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh
orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang
fasik; dan jikalau Allah membinasakan
kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan
menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa
kemudian, tetapi Ia menyelamatkan Lot,
orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang
tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, -- sebab orang benar ini tinggal di
tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan
mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa-- maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan
orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk
disiksa pada hari penghakiman, terutama
mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang
menghina pemerintahan Allah.
Mereka
begitu berani dan angkuh, sehingga tidak segan-segan menghujat kemuliaan, padahal malaikat-malaikat sendiri, yang
sekalipun lebih kuat dan lebih berkuasa dari pada mereka, tidak memakai
kata-kata hujat, kalau malaikat-malaikat menuntut hukuman atas mereka di
hadapan Allah. Tetapi mereka itu sama
dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan
untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka
ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa
seperti binatang liar, dan akan
mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada
siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang
mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama
dengan kamu. Mata mereka penuh nafsu
zinah dan mereka tidak pernah jemu berbuat dosa. Mereka memikat orang-orang
yang lemah. Hati mereka telah terlatih dalam keserakahan. Mereka adalah
orang-orang yang terkutuk! Oleh karena
mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu
mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan
yang jahat. Tetapi Bileam beroleh
peringatan keras untuk kejahatannya, sebab keledai beban yang bisu berbicara
dengan suara manusia dan mencegah kebebalan nabi itu.
Guru-guru
palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan
taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling
dahsyat. Sebab mereka mengucapkan
kata-kata yang congkak dan hampa dan mempergunakan hawa nafsu cabul untuk
memikat orang-orang yang baru saja melepaskan diri dari mereka yang hidup dalam
kesesatan. Mereka menjanjikan
kemerdekaan kepada orang lain, padahal mereka sendiri adalah hamba-hamba
kebinasaan, karena siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu. Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka
akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari
kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya
keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula. Karena itu bagi mereka adalah lebih baik,
jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi
kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka. Bagi mereka cocok apa yang dikatakan
peribahasa yang benar ini:
"Anjing kembali lagi ke muntahnya,
dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
Saudara-saudara
yang kekasih, ini sudah surat yang kedua, yang kutulis kepadamu. Di dalam kedua
surat itu aku berusaha menghidupkan pengertian yang murni oleh
peringatan-peringatan, supaya kamu
mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan
mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh
rasul-rasulmu kepadamu. Yang terutama
harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil
pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup
menuruti hawa nafsunya. Kata mereka:
"Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa
leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia
diciptakan." Mereka sengaja tidak
mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi
yang berasal dari air dan oleh air, dan
bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah. Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi
yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan
kebinasaan orang-orang fasik. Akan
tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan,
yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu
tahun sama seperti satu hari. Tuhan
tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai
kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan
ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri.
Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur
dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan
hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu
ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat
kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan
unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan
bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
Sebab itu,
saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus
berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya,
dalam perdamaian dengan Dia. Anggaplah
kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti
juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat
yang dikaruniakan kepadanya. Hal itu
dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara
ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga
orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya,
memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga
mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.
Tetapi kamu,
saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya.
Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan
orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang
teguh. Tetapi bertumbuhlah dalam kasih
karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.
___
No comments:
Post a Comment