22 Desember -
1 Petrus 2:1-5:11
Surat dari Rasul
Petrus yang Pertama (lanjutan)
Karena itu
buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan,
kedengkian dan fitnah. Dan jadilah sama
seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan
yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan
Tuhan. Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh
manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai
batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk
mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada
Allah. Sebab ada tertulis dalam Kitab
Suci:
"Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah
batu yang terpilih,
sebuah batu penjuru yang mahal,
sebuah batu penjuru yang mahal,
dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan
dipermalukan."
Karena itu
bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya:
"Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang
bangunan,
telah menjadi batu penjuru,
telah menjadi batu penjuru,
juga telah menjadi batu sentuhan
dan suatu batu sandungan."
dan suatu batu sandungan."
Mereka
tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu
mereka juga telah disediakan.
Tetapi
kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat
kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang
besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada
terang-Nya yang ajaib:
kamu, yang dahulu bukan umat Allah,
tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya,
tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya,
yang dahulu tidak dikasihani
tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
Saudara-saudaraku
yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu
menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan
jiwa. Milikilah cara hidup yang baik di
tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu
sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang
baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.
Tunduklah,
karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang
kekuasaan yang tertinggi, maupun kepada
wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan
menghormati orang-orang yang berbuat baik.
Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu
membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.
Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang
menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka,
tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah
semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah
raja!
Hai kamu,
hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada
yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis. Sebab adalah kasih karunia, jika seorang
karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia
tanggung. Sebab dapatkah disebut pujian,
jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat
baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada
Allah. Sebab untuk itulah kamu
dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan
teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada
dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci maki,
Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam,
tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam
tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup
untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi
sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Demikian
juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di
antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan
dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika
mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu. Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu
dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan
pakaian yang indah-indah, tetapi
perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak
binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat
berharga di mata Allah. Sebab
demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu
perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk
kepada suaminya, sama seperti Sara taat
kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu
berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu,
sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari
kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
Dan
akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi
saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan
caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah
kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:
"Siapa yang mau mencintai hidup
dan mau melihat hari-hari baik,
dan mau melihat hari-hari baik,
ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat
dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang
baik,
ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya.
ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya.
Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang
benar,
dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong,
dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong,
tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang
berbuat jahat."
Dan siapakah
yang akan berbuat jahat terhadap kamu, jika kamu rajin berbuat baik? Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga
karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa
yang mereka takuti dan janganlah gentar.
Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap
sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap
orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada
padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya
mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi
malu karena fitnahan mereka itu. Sebab
lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari
pada menderita karena berbuat jahat. Sebab
juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk
orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang
telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan
menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga
Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada
waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar
waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan
orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk
memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus, yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia
naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan
kepada-Nya.
Jadi, karena
Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai
dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita
penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--, supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan
menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah. Sebab telah cukup banyak waktu kamu
pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu
telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora,
perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang. Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak
turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan
ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu. Tetapi mereka harus memberi pertanggungan
jawab kepada Dia, yang telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang
mati. Itulah sebabnya maka Injil telah
diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semua
manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak
Allah.
Kesudahan
segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang,
supaya kamu dapat berdoa. Tetapi yang
terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih
menutupi banyak sekali dosa. Berilah
tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut. Layanilah seorang akan yang lain, sesuai
dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik
dari kasih karunia Allah. Jika ada orang
yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman
Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan
yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena
Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!
Amin.
Saudara-saudara
yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu
sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan
bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh
bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena
nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. Janganlah ada di antara kamu yang harus
menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau. Tetapi, jika ia menderita sebagai orang
Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam
nama Kristus itu. Karena sekarang telah
tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus
pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah
kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah? Dan jika orang benar hampir-hampir tidak
diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang
berdosa? Karena itu baiklah juga mereka
yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu
berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.
Aku
menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi
penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan
dinyatakan kelak. Gembalakanlah kawanan
domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai
dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan
pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat
seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi
hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu
akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda,
tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu
seorang terhadap yang lain, sebab:
"Allah menentang orang yang congkak,
tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Karena itu
rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu
ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah
segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si
Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang
yang dapat ditelannya. Lawanlah dia
dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia
menanggung penderitaan yang sama. Dan
Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus
kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan
mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai
selama-lamanya! Amin.
Dengan
perantaraan Silwanus, yang kuanggap sebagai seorang saudara yang dapat
dipercayai, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan
meyakinkan kamu, bahwa ini adalah kasih karunia yang benar-benar dari Allah.
Berdirilah dengan teguh di dalamnya!
Salam kepada
kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus,
anakku. Berilah salam seorang kepada
yang lain dengan cium yang kudus. Damai sejahtera menyertai kamu sekalian yang
berada dalam Kristus. Amin.
___
No comments:
Post a Comment